Bisnis
Jumat, 10 Februari 2023 - 17:20 WIB

Bisnis Coworking Space Diprediksi Masih Lesu, Perlu Inovasi Baru agar Survive

R Bony Eko Wicaksono  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja menggunakan ruang kerja self desk di El Samara Coworking Space, Selasa (7/2/2023). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO – Bisnis coworking space yang menyediakan layanan sewa ruang perkantoran bagi pekerja kantoran maupun individu diprediksi masih melambat sejak muncul pandemi pada 2020.

Prospek lini bisnis ruang kerja bersama diperkirkan masih sulit pulih pada 2023. Pengelola coworking space dituntut merancang terobosan baru agar bisa survive.

Advertisement

Coworking space memiliki ciri sebagai arena dan ruang bagi komunitas untuk mengembangkan ide dan kreativitas. Ruangan tersebut terbilang umum dan tidak memiliki identitas tertentu sebagai perusahaan atau pekerja.

Awalnya, coworking space identik untuk para freelancer dan pelaku industri digital maupun entrepreneur. Kemudian, bisnis ruang kerja bersama ini berkembang di sejumlah kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Jogja, Semarang, dan Solo.

Advertisement

Awalnya, coworking space identik untuk para freelancer dan pelaku industri digital maupun entrepreneur. Kemudian, bisnis ruang kerja bersama ini berkembang di sejumlah kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Jogja, Semarang, dan Solo.

Pengamat ekonomi digital, Nainul Huda mengatakan badai pandemi yang menghantam dunia turut berdampak  pada bisnis startup di sektor coworking space. Kala pandemi, sebagian besar masyarakat mengubah kebiasaan kerja dan rutinitas sehari-hari.

“Para pekerja kantoran tidak lagi berangkat ke kantor saat pagi hari. Kebiasaan para pekerja berubah total menjadi work from home (WFH) mulai pagi hari hingga sore hari. Tidak ada aktivitas di kantor maupun coworking space yang menyediakan ruang kerja bersama,” kata dia, kepada Espos, Jumat (10/2/2023).

Advertisement

Bahkan, di beberapa coworking space di Jakarta nyaris kosong saat kebijakan penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diterapkan oleh pemerintah.

Kala itu, pemerintah benar-benar memperketat pembatasan sosial masyarakat. Mayoritas masyarakat hanya beraktivitas di dalam rumah.

“Dari sini, tren bisnis coworking mulai melambat. Bahkan, ada yang gulung tikar di Jakarta dan sekitarnya. Kondisi ini terjadi diawali munculnya pandemi. Sebelum pandemi, bisnis coworking memang  sangat prospektif,” ujar dia.

Advertisement

Huda menjelaskan saat ini, banyak perkantoran-perkantoran di kota besar yang menangkap peluang untuk menyediakan coworking space atau ruang kerja bersama.

Biasanya, coworking space itu digunakan para karyawan untuk berdiskusi atau meeting internal. Mereka tak perlu lagi mendatangi coworking space di luar kantor.

Konsep ruang kerja bersama ini diadopsi perkantoran-perkantoran dari coworking space yang menjamur sebelum pandemi.

Advertisement

“Bisnis coworking space terjun bebas saat muncul pandemi  karena para pekerja kantoran melakukan WFH. Ditambah, sekarang banyak perkantoran yang memfasilitasi konsep ruang kerja bersama untuk karyawannya. Jadi, prospek bisnis coworking bakal semakin melambat dan turun,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif