SOLOPOS.COM - Berlokasi di Jalan Ir Sutami, Jebres, Solo, Neo Barista menjadi salah satu coffee shop yang digarap dengan penataan unik. (Afifa Enggar Wulandari/Solopos).

Solopos.com, SOLO — Menyelesaikan pekerjaan dari coffee shop semakin diminati masyarakat. Menyusuln semakin banyaknya warung kopi di Solo dan sekitarnya.

Seorang pekerja, Bagus Budi, mengatakan sejak Covid-19 lebih suka sistem bekerja secara hybrid agar bisa bekerja dari warung kopi.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Why not? Kalau di coffee shop terutama yang menyediakan coworking space suasananya lebih mendukung untuk bekerja, luas, tidak ramai, menunya enak, dan tersedia meja yang luas untuk bekerja,” papar Bagus saat dihubungi Solopos.com, Minggu (21/5/2023).

Bagus mengatakan sekali bekerja di coffee shop biasanya mengeluarkan Rp50.000 hingga Rp100.000. Namun, hal itu tak jadi masalah karea gajinya masih cukup untuk memenuhi keinginan bekerja di coffee shop.

Bagus kemudian menyebut beberapa rekomendasi coffee shop di Solo yang menjadi tujuannya bekerja, salah satunya Almamater Coffee.

Sementara itu selain untuk bekerja, coffee shop juga makin diminati masyarakat untuk nongkrong atau oleh mahasiswa sebagai tempat mengerjakan tugas.

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret, Syeifira Salsabilla, yang tengah memasuki masa co-ass mengatakan dulu sering mengerjakan tugas di warung kopi karena suasana yang mendukung.

“Memang suasananya mendukung untuk mengerjakan tugas, saya juga sering ke berbagai coffee shop di Solo ini bersama teman-teman saya, sering juga saya lihat orang-orang bekerja di warung kopi,” papar wanita yang kerap disapa Bella tersebut.

Bella mengatakan dalam sepekan, dia mengunjungi coffee shop sebanyak satu sampai dua kali. Sekali berkunjung, dia menghabiskan uang Rp50.000 sampai Rp100.000.

Menurut Bella, bekerja ataupun mengerjakan tugas kuliah di coffee shop bisa membuatnya lebih fokus. Sementara, jika mengerjakan tugas di indekos dia biasanya terganggu banyak hal.

Selain coffee shop, Bella juga senang mengerjakan tugas di berbagai tea house di Solo karena menunya lebih bervariasi dibandingkan coffee shop. Langganan tempat yang dia sukai antara lain Asagao Coffee Express, Cold ‘N Brew, dan Tivara Tea & Space.

Menurut Bella, masyarakat mencari kopi sesuai kebutuhan. Banyak yang lebih menyukai membeli kopi di coffee shop karena menyediakan tempat untuk nongkrong maupun bekerja, sehingga coffee shop lebih bertahan lama dibandingkan warung kopi dengan konsep grab and go.

Sebelumnya dituliskan salah satu pemain lokal untuk segmen kopi berkonsep grab-and-go yakni Point Coffee Indomaret cukup banyak diminati. Konsep ini diperuntukan masyarakat dengan mobilitas tinggi dan tidak bisa berlama-lama di suatu tempat.

Namun, ternyata di kota-kota besar kurang diminati karena harus bersaing dengan warung kopi yang menyediakan tongkrongan atau Coffee Shop. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya