SOLOPOS.COM - Salah satu jenis tanaman anggrek hasil budidaya dua warga Kabupaten Karanganyar, Yanuar Mahir Hermawan dan Mifta Khussurur. (Istimewa/Yanuar Mahir Hermawan)

Solopos.com, SOLO – Dua warga Kabupaten Karanganyar, Yanuar Mahir Hermawan dan Mifta Khussurur sukses berbisnis tanaman anggrek hingga beromzet puluhan juta rupiah per bulan. Berikut adalah tips budi daya tanaman anggrek dan estimasi modal yang dibutuhkan.

Yanuar menyebut budi daya tanaman anggrek tidak sulit. Asalkan mempunyai rekan untuk bertukar pengalaman. Hal ini untuk mengenali karakter tanaman anggrek yang berbeda-beda.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Keberhasilan tanaman anggrek sangat bergantung pada faktor lokasi, cahaya, dan lain-lain. Untuk menekan biaya produksi, Yanuar menjelaskan banyak orang mencoba membudidayakan anggrek dalam botol.

Sementara itu, untuk memasarkan produk dimudahkan dengan berbagai layanan ekspedisi serta promosi melalui media sosial. Selain itu tanaman anggrek cukup tahan dan tidak terlalu berisiko.

Anggrek hasil budi dayanya dijual mulai Rp10.000 hingga Rp15 juta per tanaman. Ia menyediakan anggrek dari berbagai ukuran dari ukuran bibit hingga ukuran besar. Selain itu, berbagai jenis anggrek juga mereka sediakan misalnya, Dendrobium, Phalaenopsis, Vanda, Cattleya, dan lain-lain. Sementara itu jenis anggrek yang paling diminati konsumen saat ini adalah Dendrobium dan Phalaenopsis atau Anggrek Bulan.

Tanaman anggrek ramai dicari saat ada pameran anggrek yang diadakan setiap enam bulan sekali di seluruh Indonesia. “Rata-rata omzet setiap bulan antara Rp10 juta hingga Rp20 juta,” ujar Yanuar.

Yanuar menjelaskan merintis usaha anggrek tidak sulit. Namun ketika budidaya bertujuan untuk jual beli perlu untuk membangun green house.

Selain itu, dengan modal Rp100.000 bisa untuk memulai budidaya. Dengan rincian Rp50.000 untuk anggrek botol, Rp10.000 untuk media tanam, Rp15.000 untuk tray semai, dan Rp15.000 untuk pupuk.

Untuk perawatan setiap bulan tidak memerlukan biaya mahal. Perawatan rutin tersebut mulai dari penyiraman, pemupukan, dan treatment dengan obat-obatan. Untuk kebunnya, ia menghabiskan Rp300.000 per bulan. Misalnya biaya listrik Rp50.000, biaya air Rp50.000, dan biaya obat-obatan Rp200.000.

Sebelumnya diberitakan, tren naik turun harga tanaman hias tidak berdampak pada tanaman anggrek. Dengan harga yang cenderung stabil, budi daya tanaman anggrek pun dijadikan sebagai ladang investasi.

Dua warga Kabupaten Karanganyar, Yanuar Mahir Hermawan dan Mifta Khussurur sukses berbisnis tanaman anggrek hingga beromzet puluhan juta rupiah per bulan. Mereka juga berhasil mendaftarkan hasil persilangan tanaman anggrek jenis Dendrobium Mentari Senja Surakarta.

budi daya anggrek
Dua warga Kabupaten Karanganyar, Yanuar Mahir Hermawan dan Mifta Khussurur, sukses membudidayakan tanaman anggrek. (Istimewa/Yanuar Mahir Hermawan)

Mereka memulai usaha budi daya anggrek sejak 2017, namun pada 2015 Yanuar mengaku telah mempunyai koleksi anggrek. Dengan latar belakang pendidikan di bidang pertanian dan rekannya, Mifta di bidang kehutanan, mereka memilih menekuni budi daya anggrek ini.

Saat ini mereka mempunyai dua kebun yang dikelola di dua wilayah yaitu di Kemuning dan Berjo, Karanganyar. Dengan total luas kebun kurang lebih 350 meter persegi.

“Alasan saya mulai budi daya anggrek karena selama mengoleksi anggrek banyak sekali keuntungan yang saya terima. Baik dari sosial hingga ekonomi,” ujar Yanuar saat dihubungi Solopos.com, pada Selasa (23/5/2023).

Yanuar menjelaskan anggrek termasuk jenis tanaman yang sudah lama dikenal bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Ia pernah menjadi bagian dari komunitas anggrek ketika masih menjadi kolektor anggrek. Ia banyak bertemu dan mengenal orang dengan lebih luas bahkan orang-orang penting. Dengan relasi tersebut, menurutnya, tanaman anggrek bakal diterima di semua kalangan.

Selain itu, secara ekonomi bisnis anggrek sangat menjanjikan. Yanuar menjelaskan anggrek cenderung tidak mengalami penurunan harga dan stabil.

Anggrek hasil budi dayanya dijual mulai Rp10.000 hingga Rp15 juta per tanaman. Tren naik turun harga tanaman hias menurutnya tidak berdampak pada tanaman anggrek. Ia memastikan anggrek merupakan tanaman hias yang paling stabil. Bahkan ada beberapa teman Yanuar dan ia sendiri menjadikan anggrek sebagai nilai investasi yang menjanjikan.

Saat masih mengoleksi anggrek, ia mengaku menemui keterbatasan masalah keuangan atau modal. Sehingga ia memutuskan untuk mencacah anggrek koleksinya menjadi beberapa tanaman, dan menjualnya. Dengan pertimbangan ini, ia makin bersemangat untuk berbisnis anggrek.

Yanuar menilai bisnis tanaman anggrek masih prospektif. Karena setiap proses budidaya anggrek memiliki nilai jual dan bisa langsung diperjualbelikan. Banyak tahap dalam proses budidaya anggrek, dari pembuatan bibit dalam botol atau pembotolan. Kemudian pembibitan, peremajaan, pendewasaan, dan pembungaan.

“Semua tahap di atas memiliki nilai jual, jadi selama budidaya tidak harus menunggu anggrek sudah dewasa atau berbunga untuk dijual. Masih dalam bibit di botol saja sudah punya nilai bahkan baru keluar botol sudah bisa dijual jika mau,” tambah Yanuar.

Apalagi menurut Yanuar, saat media sosial sangat berpengaruh sekali dalam penjualan anggrek. Mengingat anggrek itu merupakan tanaman sosialita yang bisa dipamerkan.

Ia memasarkan anggrek miliknya secara offline dengan transaksi langsung di kebun mereka. Namun mayoritas transaksi ia lakukan secara online. Selain itu, penjualan secara online juga diukung dengan ketahanan anggrek saat pengiriman.

Hal ini memudahkan jual beli anggrek tidak terbatas satu pulau. Bahkan sudah biasa untuk jual beli antarpulau. Ia bahkan sudah menjual anggreknya di seluruh Indonesia. Untuk menjaga kepercayaan customer-nya, biasanya ia memasang garansi tanaman yang dikirimkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya