SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibadah haji. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah warga Solo saat ini memilih mengambil program haji khusus atau haji plus dibandingkan haji biasa.

Meskipun memerlukan dana lebih besar, mereka menyebut masa tunggu yang lebih singkat membuat haji plus cukup menarik untuk didaftar.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Haji plus juga memiliki keuntungan lain yakni waktu ibadah yang lebih singkat sehingga membuat calon jemaah tidak terlalu lelah. Terlebih fasilitas yang ditawarkan juga dinilai jauh lebih baik.

Salah satu warga Mojosongo, Jebres, Sutikno, 62, bercerita kepada Solopos.com alasannya mengambil program haji plus.

Salah satunya yakni karena waktu tunggu program haji reguler di Jawa Tengah terlalu lama. Di Solo saja waktu tunggunya mencapai 30 tahun lebih dari pendaftaran.

Demi mendaftar haji plus, ia sampai menjual beberapa aset miliknya mulai dari tanah hingga mobil.

“Kebetulan saya baru dapat dana pensiun dari tempat kerja saya sebelumnya, jadi mau daftar haji tahun ini. Tapi waktu tunggunya 32 tahun, karena niat memang mau berangkat ya sudah saya daftar haji plus. Memang mahal jadi Rp220 juta perkiraannya, tapi berangkat tujuh tahun lagi jadi lebih masuk akal, meskipun saya akhirnya jual tanah saya di Delanggu, Klaten dan mobil,” ujarnya, Senin (4/9/2023).

Sutikno melanjutkan, haji plus juga memberikan fasilitas lebih baik dan jangka waktu ibadah yang lebih singkat dibandingkan haji reguler. Hal tersebut membuatnya lebih aman karena usianya yang sudah berumur.

“Kalau haji Plus jangka waktu ibadahnya lebih singkat hanya paling lama 25 hari dibandingkan kalau haji reguler bisa 40 hari belum kalau ada jeda atau delay-nya, jadi lebih enggak capek dan bisa nyaman melaksanakan ibadah. Fasilitasnya juga nyaman karena di Arafah dan Mina itu pakai kasur dan lebih dekat penginapannya dibandingkan reguler,” lanjutnya.

Kenyamanan dan jangka waktu tunggu yang lebih cepat juga menjadi alasan warga Danakusuman, Kecamatan Sarengan, Farida Khusna, 34, yang mendaftar haji Plus tahun lalu bersama suaminya.

Farida menyiapkan dana hingga Rp450 juta untuk berangkat haji plus, uang tersebut hasil dari penjualan tanah miliknya di Kendal.

“Niatnya dari awal memang pakai haji plus karena masa tunggu yang singkat hanya lima sampai tujuh tahun. Kalau haji reguler bisa di atas 30 tahun. Kami juga enggak enak lama-lama karena ada anak dan suami juga harus bekerja,” jelasnya.

Meskipun sudah mendaftar, Farida mengatakan masih mempertanyakan kekhusyukan saat beribadah dengan haji Plus. Ia menyebut persiapan manasik haji yang lebih singkat juga membuatnya khawatir jika sudah tiba di Tanah Suci.

“Sebenarnya masih ragu juga karena haji kan 40 hari, kalau haji Plus sekitar 20 hari, nah itu apakah ada rukun haji yang enggak diikuti. Manasiknya juga singkat, khawatirnya kalau kenapa-napa di sana [Mekah] apakah bisa menemukan solusi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya