Bisnis
Kamis, 18 November 2021 - 16:06 WIB

BI Tahan Suku Bunga, IHSG Malah Terjebak di Zona Merah

Lorenzo Anugrah Mahardhika  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). (Solopos/JIBI/Abdurachman)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada penutupan perdagangan pada Kamis (18/11/2021) ini meskipun keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di level rendah.

Seperti dilansir Bisnis.com, berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.00 WIB IHSG parkir pada posisi 6.636,47 di akhir sesi II, menurun 0,59 persen atau 39,33 poin.

Advertisement

Sepanjang sesi indeks bergerak di zona merah dalam rentang 6.621,69-6.669,78. Tercatat, 240 saham menguat, 272 saham melemah dan 148 saham bergerak ditempat. Investor asing membukukan net foreign sell sebesar Rp414,81 miliar jelang penutupan.

Saham PT Mitra Investindo Tbk (MITI) tercatat menjadi top losers teratas dengan koreksi 6,25 persen ke level 240 disusul oleh PT Ladangbaja Murni Tbk (LABA) dengan penurunan 5,79 persen.

Advertisement

Saham PT Mitra Investindo Tbk (MITI) tercatat menjadi top losers teratas dengan koreksi 6,25 persen ke level 240 disusul oleh PT Ladangbaja Murni Tbk (LABA) dengan penurunan 5,79 persen.

Baca Juga: Upah Minimum 2022 Naik 1,09%, Konsumsi Masyarakat akan Terpengaruh?

Sementara itu, investor asing tercatat melego saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp251,2 miliar, atau terbanyak hingga jelang penutupan perdagangan.

Advertisement

Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 November 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen. Suku bunga deposit facility juga dipertahankan sebesar 2,75 persen, dan suku bunga lending facility tetap sebesar 4,25 persen.

Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah prakiraan inflasi yang rendah serta upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Jangan Cuma Ikut-ikutan, Ini Kiat Sukses Investasi di Pasar Modal

Advertisement

William Surya Wijaya, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas mengatakan IHSG akan bergerak pada rentang 6589 hingga 6713. Menurutnya pola gerak IHSG masih menunjukkan penguatan terbatas dengan upaya untuk mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masanya kembali.

Meski demikian, dia mengingatkan investor resiko potensi terjadinya koreksi jangka pendek masih cukup besar.

“Menjelang rilis data perekonomian tingkat suku bunga yang diperkirakan belum akan ada perubahan dapat menjadi sentimen positif bagi pergerakan IHSG pada hari ini,” katanya dalam riset harian Kamis (18/11/2021).

Advertisement

William menambahkan bahwa harga komoditas yang berpotensi terkoreksi dapat turut memberikan dampak terhadap emiten emiten yang berkaitan dengan komoditas. Selain itu, bisa membuat pasar bergerak lebih konsolidatif. Hari ini IHSG berpeluang bergerak dalam rentang terbatas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif