SOLOPOS.COM - Kepala Perwakilan BI Solo Nugroho Joko Prastowo, memberikan hadiah uang baru kepada salah satu peserta wicara Kawula Muda Bangga Rupiah, Nyaman Pakai QRIS dan Sadar Bahaya Narkoba, Senin (14/82023) di Solo Safari. (Istimewa).

Solopos.com, SOLO — Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan saat ini anak muda lebih suka bertransaksi secara nontunai dibandingkan secara tunai.

Dalam acara Kawula Muda Bangga Rupiah, Nyaman Pakai QRIS dan Sadar Bahaya Narkoba, Senin (14/82023) di Solo Safari, Joko menilai, transaksi nontunai lebih dipilih anak muda karena lebih mudah dan praktis.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Sekarang ini, orang lebih pusing kalau ketinggalan HP [handphone] dari pada yang tertinggal dompetnya. Tak hanya berisi data dan lainnya, tapi juga ada uangnya untuk bertransaksi. Anak muda saat ini tentu menjadi salah satu pengguna transaksi nontunai baik transfer ataupun menggunakan QRIS,” kata Joko.

Ia juga mengatakan, tren transaksi nontunai menurut Joko sudah mulai berkembang saat Covid-19.

Joko menjelaskan, saat pandemi masyarakat anak muda lebih banyak menggunakan teknologi untuk bertransaksi. Karena anak muda lebih sering berbelanja meskipun tidak bisa keluar rumah.

“Uang digital itu penting untuk transaksi nontunai. Tengok saja saat Covid-19. Dengan uang nontunai, mereka tidak ke mana-mana tapi bisa belanja dimana-mana. Yang memanfaatkan anak-anak muda yang melek teknologi dan bisa memanfaatkannya terutama di saat pandemi,” kata Joko memberi contoh.

Joko juga meyakini semua handphone saat ini bisa digunakan untuk bertransaksi nontunai. Kecanggihan teknologi menurut Joko saat ini sangat mendukung sistem transaksi nontunai.

“Sekarang ini, kalau handphone tidak ada uangnya dan tidak bisa untuk bertransaksi itu sudah ketinggalan zaman. Sekarang itu handphone sudah sangat canggih-canggih dan bisa digunakan transaksi nontunai, kalau enggak bisa, jangan-jangan handphonnya jadul,” ucap Joko.

Sedangkan menurut Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Aries Purnomohadi, mengatakan saat ini anak muda merupakan salah satu agen untuk mengenalkan transaksi nontunai terutama menggunakan QRIS.

“Anak-anak muda ini digital mature-nya cukup tinggi sehingga bisa menjadi duta bagi Bank Indonesia mengenalkan transaksi nontunai baik transfer atau QRIS. Mereka bisa mengenalkan QRIS ini ke saudara, teman-temannya atau orang tuanya. Tapi meski begitu perlu yang namanya pengendalian juga, jadi edukasinya dari sisi merchant dan pengguna,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya