SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (Solopos)

Solopos.com, MAGELANG – Kepala Bank Indonesia (BI) Nugroho Joko Prastowo memperkirakan pertumbuhan ekonomi Kota Solo pada akhir tahun 2023 lebih tinggi dibandingkan Jawa Tengah (Jateng). Pertumbuhan ini didorong banyaknya kegiatan acara atau event dan wisata di Kota Bengawan.

“Kami percaya pertumbuhan ekonomi Solo dan Soloraya masih lebih tinggi dibandingkan Jawa Tengah dan nasional. Range-nya untuk Solo 5,6persen-5,9 persen,” kata Joko Prastowo saat pertemuan dengan media di Magelang, Senin (11/12/2023) malam.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Meski lebih tinggi dari nasional, dia mengakui, pertumbuhan ekonomi Solo pada tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu. BI mencatat pada tahun lalu pertumbuhan ekonomi Kota Solo sebesar 6,25 persen.

Ia mengatakan perlambatan tersebut merupakan dampak dari penurunan ekspor akibat konflik global yang masih terus berlangsung. Kondisi ini disebut berdampak secara nasional.

Joko menjelaskan perkiraan pertumbuhan ekonomi Solo di kisaran 5,6 persen-5,9 persen, sedangakan daerah lain di Soloraya akan di berada di kisaran 5,2persen -5,6 persen, kecuali Boyolali yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan Solo.

Dia menjelaskan, salah satu sektor yang menggerakkan perekonomian di Kota Solo adalah kegiatan atau event yang sering digelar dan dampak dari beberapa destinasi wisata baru yang mampu meningkatkan pengunjung atau wisatawan ke Kota Bengawan.

“Dengan banyaknya pengunjung, aktivitas ekonomi jadi tumbuh, perdagangan jadi meningkat. Sektor makanan dan minuman naik, oleh-oleh naik. Selain itu, karena banyak yang berkunjung akomodasi naik, penginapan naik, transportasi ikut naik sehingga trafik kunjungan yang ke Solo jadi meningkat,” katanya lagi.

Dari sisi perdagangan, Joko memaparkan perdagangan kendaraan roda empat mengalami peningkatan seiring dengan bisnis rental kendaraan yang berkembang di Solo.

“Sementara penjualan motor justru melambat karena sebagian besar yang beli motor di kalangan petani. Kebetulan pertanian melambat karena El Nino, sehingga pembelian motor jadi melambat,” katanya lagi.

Sektor konstruksi juga memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Solo meskipun sejumlah proyek pembangunan konstruksi publik sudah selesai pengerjaannya.

“Ada Masjid Sheikh Zayed, Solo Safari, sekarang tinggal rel layang Palang Joglo dan Taman Balekambang. Artinya pembangunan konstruksi publik selesai, perusahaan swasta mulai tumbuh, seperti bisnis hotel jadi prospektif, swasta mulai investasi. Itulah mengapa kami optimistis Solo tetap tumbuh tinggi,” jelasnya.

Sedangkan sektor-sektor pendorong ekonomi Soloraya antara lain industri rokok, kertas, furnitur, tekstil hingga manufaktur.

Dampak Pemilu

Kepala Kantor Perwakilan BI, Solo Nugroho Joko Prastowo memberikan keterangan kepada media di Magelang, Senin (11/12/2023) malam. (Solopos.com/Anik Sulistyawati)

Kepala Kantor Perwakilan BI, Solo Nugroho Joko Prastowo memberikan keterangan kepada media di Magelang, Senin (11/12/2023) malam. (Solopos.com/Anik Sulistyawati)

Di sisi lain, Joko Prastowo juga menjelaskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 juga turut meningkatkan permintaan uang di Soloraya, termasuk Kota Solo, sekitar 5 persen.

“Kami hanya memantau permintaan dari bank karena distribusi uang itu melalui bank. Dari data pelaksanaan Pilpres di 2019 itu terjadi peningkatan 5 persen permintaan uangnya. Kemungkinan Pemilu tahun depan kurang lebih sama,” ujar Joko.

Joko menyebut kenaikan itu tidak akan berlangsung dalam jangka panjang. Dia menjelaskan peredaran uang yang terjadi pada umumnya digunakan untuk kepentingan kampanye peserta calon. Namun dalam kontes Pemilu, baiknya permintaan uang bukan dipicu faktor mencari keuntungan misalnya untuk biaya penyelenggaraan acara, pembayaran kaus kampanye, hingga alat peraga kampanye.

“Jadi sebenarnya ini menambah aktivitas ekonomi, tapi pengeluaran nonprofit,” ungkap Joko.

Dia juga menjelaskan perputaran uang ini tidak semuanya dilakukan secara tunai namun juga dengan cara transfer.

“Yang paling terlihat memang kalau indikator kami penarikan uang. Biasanya setelah dilakukan masa kampanye memang akan ada peningkatan aktivitas tadi,” jelas dia.

Di sisi lain, jelang perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, BI Solo bersama sejumlah pihak seperti Bulog dan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo terus berkoordinasi  dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) daerah-daerah untuk memantau ketersediaan bahan kebutuhan pokok di pasaran.

“Kami berkoordinasi dengan Bulog Pedaringan, seperti kemarin juga kan ada operasi pasar,” katanya

Mengenai harga cabai yang masih stabil tinggi, Joko mengatakan telah ada  koordinasi antardaerah. “Seperti tahun lalu kami beli cabai di Temanggung, kalau terpaksa kebijakan TPID tersebut akan kami lakukan lagi agar harga tidak melonjak tinggi,” katanya.

Dia menyebutkan perkiraan inflasi di Kota Solo hingga akhir tahun ini sebesar 3 +/-1 persen. Sedangkan inflasi hingga November di Kota Solo tercatat sebesar 3,45 persen.

“Kalau nasional 2,86 persen. Memang Solo lebih tinggi karena permintaan pasar di Solo juga tinggi sehingga inflasi lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional,” katanya.

Menurutnya hingga saat ini pemantauan harga komoditas terus intens dilakukan, terutama untuk komoditas yang memberikan sumbangan cukup besar terhadap inflasi. Dia pun berharap harga bahan pokok dapat tetap terkendali.



“Kami pastikan dengan TPID harga tetap terkendali, inflasi di range 3+/-1 persen, tahun depan targetnya turun jadi 2,5 +/-1 persen,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya