Bisnis
Kamis, 19 Oktober 2023 - 21:07 WIB

BI Resmi Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6%, Begini Respons BCA

Galih Aprilia Wibowo  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi BCA. (idxchannel.com)

Solopos.com, SOLO — Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan atau BI-7 Day Repo Rate (BI7DRR) ke level 6%, pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 18-19 Oktober 2023.

Kenaikan suku bunga ini merupakan kali pertama sejak BI menaikkan suku bunga ke level 5.75% pada Januari 2023 dan mempertahankan di level tersebut hingga September 2023.

Advertisement

Merespons kenaikan ini, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), Jahja Setiaatmadja menilai hal ini sebagai langkah BI untuk mencoba mempertahankan kurs rupiah agar tidak tergerus. Namun Jahja menilai ketika kebijakan intervensi dilakukan secara terus menerus, menurutnya hal ini akan mengurangi cadangan devisa.

“Meningkatkan [suku bunga acuan] 0,25% oleh BI ini mencoba untuk mempertahankan kurs rupiah kita agar tidak tergerus,” ujar dia dalam konferensi pers Paparan Kinerja Kuartal III/2023 BCA melalui Zoom Meeting, pada Kamis (19/10/2023).

Lebih lanjut ia menilai kebijakan penahanan Devisa Hasil Ekspor (DHE) memang membuahkan hasil yang lumayan, akan tetapi belum sesuai dengan yang diharapkan. Menurutnya, perlu ada proses edukasi dan layanan perbankan agar DHE menjadi salah satu soko guru meningkatkan cadangan devisa.

Advertisement

Jahja menjelaskan bank sentral Amerika Serikat atau The Fed telah menaikkan suku bunga, meski pada pertemuan terakhir The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga. Sementara itu, dilansir dari Bisnis.com, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkap alasan Dewan Gubernur BI menaikkan suku bunga acuan atau BI rate di level 6%.

”Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Oktober 2023 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 6,00,” ujarnya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, Kamis (21/9/2023).

Mengacu pada keputusan tersebut, suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25%, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75% Perry menuturkan keputusan BI menaikkan suku bunga acuan ini adalah untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global dan sebagai langkah preemptive dan forward looking memitigasi dampaknya ke imported inflation. ”Sehingga inflasi tetap terjaga di level 2-4% pada 2023 dan 1,5-3,5% pada 2024,” lanjutnya.

Advertisement

Sebelumnya, berdasarkan konsensus ekonom dihimpun Bloomberg, sebanyak 30 ekonom memperkirakan BI akan kembali menahan tingkat suku bunga acuan di level 5,75% pada Oktober 2023.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif