Bisnis
Selasa, 24 Mei 2022 - 15:46 WIB

BI Pertahankan Suku Bunga 3,5 Persen, Ini Alasannya

Maria Elena  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bunga bank (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA–Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 Mei 2022 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%.

Sejalan dengan keputusan ini, Bank Indonesia (BI) menetapkan suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.

Advertisement

Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan terkendalinya inflasi, serta upaya untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi, di tengah tekanan eksternal yang meningkat.

BI menuturkan pihaknya terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam rangka mengendalikan inflasi, menjaga stabilitas moneter dan sistem keuangan, serta meningkatkan kredit/pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan.

Advertisement

BI menuturkan pihaknya terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam rangka mengendalikan inflasi, menjaga stabilitas moneter dan sistem keuangan, serta meningkatkan kredit/pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan.

Pemulihan ekonomi global diprakirakan terus berlanjut meski lebih rendah dari proyeksi sebelumnya di tengah inflasi dan percepatan normalisasi kebijakan moneter.

Baca Juga: Jelang Pengumuman Suku Bunga, Kurs Rupiah Ditutup Melemah 

Advertisement

Selain itu, perdagangan dunia juga akan mengalami pelemahan. BI juga masih melihat percepatan normalisasi kebijakan moneter di berbagai negara maju, termasuk AS, sejalan dengan semakin tingginya tekanan inflasi.

Hal tersebut mendorong terbatasnya prospek aliran modal asing, khususnya portofolio, dan tekanan nilai tukar negara berkembang, termasuk Indonesia.

Dari dalam negeri, Perry mengungkap pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat, terbukti dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2022 sebesar 5,01%.

Advertisement

Pada kuartal II/2022, BI melihat pertumbuhan tetap kuat. Hal ini tercermin dari indeks PMI, neraca perdagangan dan indeks mobilitas penduduk.

“Dengan perkembangan tersebut, untuk keseluruhan 2022 Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 4,5%-5,3%,” papar Perry.

Baca Juga: BI Diproyeksi Tahan Suku Bunga Acuan 3,5 Persen

Advertisement

Proyeksi suku bunga BI sebesar 3,5% ini sejalan dengan konsensus ekonom.

Sejumlah ekonom meyakini BI masih akan menahan suku bunganya hingga semester II/2022, melihat terkendalinya inflasi dalam negeri, dibandingkan dengan laju inflasi di negara-negara lain.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Kebijakan Tetap Pro-Growth, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 3,5 Persen

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif