Bisnis
Senin, 21 Agustus 2023 - 18:54 WIB

BI Mulai Siapkan Digital Rupiah untuk Kurangi Penggunaan Uang Kertas dan Logam

Gigih Windar Pratama  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono, menghadiri kegiatan Bank Indonesia Mengajar 2023 di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Solo, Senin (21/8/2023). (Solopos.com/Gigih Windar Pratama).

Solopos.com, SOLO — Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono, mengatakan pihaknya sedang mendesain sistem Digital Rupiah untuk mengurangi penggunaan uang kertas dan logam.

Selain itu, Bank Indonesia juga terus mengembangkan QRIS untuk pembayaran digital. Bagi Doni, produk Digital Rupiah juga merupakan bagian dari ekonomi digital yang kian meluas di Indonesia.

Advertisement

Ia menyebut saat ini pihak Bank Indonesia tengah menyusun sistem yang tepat untuk Rupiah Digital tersebut.

“Ekonomi digital itu sebuah keniscayaan, Bank Indonesia saat ini sedang berpikir untuk ke dunia digital saat ini sedang menyusun desain untuk Digital Rupiah. Nantinya, untuk logam dan kertas agan bergeser ke arah digital tersebut. Tapi masih kita rancang sistemnya demi keamanan,” ujarnya kepada para wartawan, Senin (21/8/2023).

Advertisement

“Ekonomi digital itu sebuah keniscayaan, Bank Indonesia saat ini sedang berpikir untuk ke dunia digital saat ini sedang menyusun desain untuk Digital Rupiah. Nantinya, untuk logam dan kertas agan bergeser ke arah digital tersebut. Tapi masih kita rancang sistemnya demi keamanan,” ujarnya kepada para wartawan, Senin (21/8/2023).

Doni mengatakan, persiapan ini dilakukan karena sistem digital yang lebih mudah diretas. Ia menyebut, perbankan akan mendata dan menyimpan uang nasabah terlebih dahulu.

“Masih secara bertahap gesernya dan meihat sistemnya. Digital Rupiah kan lebih mudah dibobol karena sistemnya semua di rekening, bank-bank harus save dan mendata dulu supaya uang nasabah aman,” ujarnya.

Advertisement

Saat ini Doni mengatakan pihak Bank Indonesia terus mengembangkan QRIS untuk bisa digunakan di mancanegara. Menurutnya, adanya QRIS bisa menekan peredaran uang palsu.

“QRIS itu juga produk digital, QRIS ini luar biasa hampir jutaan penggunanya maka dari itu kami terus kembangkan. Tahun lalu kami perluas penggunanya sampai Thailand dan Malaysia, di 17 Agustus kemarin, kami perluas ke Singapura biar ketika transaksi orang singapura di Indonesia atau sebaliknya tidak perlu ke money changer. Ini bertujuan juga untuk mengurangi peredaran uang palsu,” ulasnya.

Sebagai informasi, uji coba interkoneksi pembayaran antara Indonesia dengan Singapura menggunakan QR Code yang merupakan tindak lanjut dari kerja sama pembayaran berbasis kode QR antarnegara antara Bank Indonesia dan Monetary Authority of Singapore.

Advertisement

Kerja sama ini telah diinisiasi pada tahun lalu. Konektivitas pembayaran dengan QR Code antara Indonesia dan Singapura akan dapat memfasilitasi perdagangan antarnegara secara lebih efisien, khususnya bagi UMKM, serta mendorong pertumbuhan sektor pariwisata.

Peluncuruan ini bersamaan dengan QRIS tuntas yang bisa digunakan untuk tarik, setor dan transfer atau biasa disebut QRIS Tuntas.

Menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam rilis yang diterima Solopos.com, Kamis (17/8/2023), QRIS Tuntas bisa mendorong inklusi keuangan digital sekaligus mempermudah akses pembayaran bagi masyarakat.

Advertisement

“QRIS Tuntas bertujuan mendorong inklusi melalui perluasan akses pembayaran digital kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya masyarakat kecil, dengan jangkauan ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah pelosok atau wilayah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T)”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif