Bisnis
Senin, 7 November 2022 - 09:59 WIB

BI: Harga Telur Hingga Beras Naik Jadi Penyumbang Inflasi

Maria Elena  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Harga telur hari ini, Rabu (24/8/2022), masih stabil tinggi. (Ilustrasi/Solopos Dok)

Solopos.com, JAKARTA—Bank Indonesia (BI) memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2022 kembali mengalami inflasi, setelah mencatatkan deflasi pada bulan sebelumnya. Berdasarkan pantauan BI melalui Survei Pemantauan Harga, inflasi pada pekan pertama November 2022 diperkirakan sebesar 0,08% secara bulanan (month-to-month/mtm).

“Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada pekan I November 2022, perkembangan harga sampai dengan pekan pertama November 2022 diperkirakan inflasi sebesar 0,08% mtm,” kata Direktur Departemen Komunikasi BI Nita A. Muelgini dalam keterangan resmi yang dikutip dari Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Minggu (6/11/2022).

Advertisement

Nita menjelaskan komoditas utama penyumbang inflasi November 2022 sampai dengan pekan pertama yaitu telur ayam sebesar 0,02% mtm. Di samping itu, penyumbang inflasi lainnya dari komoditas daging ayam ras, beras, minyak goreng, tahu mentah, tomat, tempe, jeruk, dan sawi hijau masing-masing sebesar 0,01% mtm.

Baca Juga Terus Tumbuh, Cukai Rokok Sumbang Negara Rp122,14 Triliun

Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi pada periode pekan pertama November yaitu cabai merah sebesar -0,07% mtm, cabai rawit sebesar -0,03% mtm, dan bawang putih sebesar -0,01% mtm. Sebagaimana diketahui, IHK pada Oktober 2022 mengalami deflasi 0,11% mtm, sejalan dengan dampak penyesuaian harga BBM terhadap kenaikan inflasi kelompok pangan bergejolak (volatile food) dan inflasi kelompok harga diatur pemerintah (administered prices) yang tidak sebesar prakiraan awal.

Advertisement

Inflasi IHK secara tahunan tercatat 5,71% secara tahunan, lebih rendah dibandingkan dengan prakiraan awal maupun inflasi IHK bulan sebelumnya yang mencapai 5,95%. Penurunan inflasi IHK menurut BI sejalan dengan semakin eratnya sinergi kebijakan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, BI, serta berbagai mitra strategis lainnya melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID) serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dalam menurunkan laju inflasi.

BI memandang inflasi akan lebih rendah dibandingkan dengan prakiraan awal, meski masih di atas sasaran 2–4%.

 

Advertisement

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul BI: Harga Telur Hingga Beras Naik Menjadi Penyumbang Inflasi Pekan Pertama November 2022

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif