SOLOPOS.COM - Ilustrasi SPBU. Pembelian Solar Subsidi menggunakan quick response code atau QR Code di wilayah Jawa Tengah dan DIY diwajibkan per pekan depan. (Istimewa/Pertamina).

Solopos.com, SOLO — Pembelian Solar subsidi menggunakan QR Code di Kota Solo dan Kabupaten Karanganyar akan diterapkan mulai, Kamis (26/1/2023). Aturan tersebut dilanjutkan di Boyolali dan Klaten, Senin (30/1/2023).

Batas volume pengisian per hari untuk tiap jenis kendaraan jika sudah mendaftar program full cycle subsidi tepat antara lain kendaraan pribadi roda 4 maksimal 60 liter, kendaraan roda 4 umum dan barang maksimal 80 liter, serta kendaraan umum dan barang roda 6 lebih 200 liter.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Sementara, pengguna yang belum mendaftar program full cycle subsidi tepat hanya bisa membeli solar subsidi maksimal 20 liter/hari.

Informasi tersebut disampaikan Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Resposibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Jawa Tengah, Brasto Galih Nugroho saat dihubungi Solopos.com.

Brasto menyampaikan, aturan mengenai volume penyaluran Solar Subsidi mengacu pada Surat Keputusan (SK) BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2020 tentang Pengendalian Penyaluran Jenis BBM Tertentu.

Dilansir dari situs mypertamina.id, bagi pengguna Solar subsidi yang belum mendaftar dan belum memiliki QR Code (quick response code) akan dilayani dengan volume maksimal 20 liter/hari.

Sementara di dalam SK menyebut batas volume pengisian per hari untuk tiap jenis kendaraan jika sudah mendaftar program full cycle subsidi tepat antara lain kendaraan pribadi roda 4 maksimal 60 liter, kendaraan roda 4 umum dan barang maksimal 80 liter, serta kendaraan umum dan barang roda 6 lebih 200 liter.

“Kebijakan ini sudah dikoordinasikan dengan SPBU di Solo, bagi yang sudah punya QR Code bisa bertransaksi seperti biasa. Bagi yang belum punya, bisa segera mendaftar,” papar Brasto Rabu (25/1/2023).

Sebelumnya dikabarkan pembelian Solar subsidi menggunakan QR Code di Kota Solo dan Kabupaten Karanganyar akan diterapkan per Kamis (26/1/2023) sementara Senin (30/1/2023) program ini mulai dilaksanakan di Boyolali dan Klaten.

Langkah ini adalah bagian dari uji coba full cycle (penerapan program subsidi tepat secara menyeluruh) yang dilakukan PT Pertamina Patra Niaga di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Setelah sebelumnya full cycle sudah diterapkan di Kabupaten Cilacap, Kabupaten Wonogiri, dan Kabupaten Jepara per tanggal 1 Desember 2022 serta Kabupaten Banyumas, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Kudus, Kabupaten Kebumen, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, serta Kabupaten Sukoharjo per tanggal 26 Desember 2022, penambahan penerapan full cycle di seluruh wilayah Provinsi Jateng dan DIY diharapkan dapat meningkatkan penyaluran BBM khususnya Solar yang tepat sasaran,” papar Brasto.

Pemilik usaha rental mobil Solo Djava, Muhamad Faizal Abduh, menyampaikan harapannya sebagai pemilik usaha transportasi agar pendaftaran QR Code dan pembelian solar tidak dipersulit.

“Kadang seminggu baru diverifikasi setelah daftar, sementara mobil juga harus jalan. Kalau belum diverifikasi cuma bisa beli 20 liter masih kurang, apalagi untuk mobil yang dipakai untuk perjalanan keluar kota,” papar Faizal Rabu (25/1/2023).

Faizal mengatakan dia sudah mendaftarkan semua mobilnya agar memiliki QR Code, tapi kendala adalah dari lamanya verifikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya