Bisnis
Sabtu, 1 Oktober 2022 - 16:10 WIB

Bersejarah! Pertamina Group Pasok Bahan Baku Biodiesel ke Eropa

Danang Nur Ihsan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri BUMN Erick saat menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Pertamina Group dengan perusahaan Eropa Trafigura di London, Inggris, Jumat (30/9/2022), (Istimewa)

Solopos.com, LONDON — Pertamina Group yang terdiri atas Kilang Pertamina Internasional (KPI), Pertamina International Marketing dan Distribution (PIMD), dan Pertamina International Shipping (PIS) memasok green diesel component (GDC) atau komponen/bahan baku biodiesel di pasar Eropa yang saat ini belum dapat terserap oleh pasar domestik.

Hal ini mendapatkan apresiasi dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Erick menyampaikan new and renewable energy atau energi baru terbarukan (EBT) ini memiliki keunggulan ramah lingkungan dan kualitasnya lebih baik dari biodiesel konvensional.

Advertisement

“Bahan baku biodiesel ini umumnya dari virgin vegetable oil, namun dapat juga menggunakan used cooking oil (UCO) dan waste residue dari animal fat,” ujar Erick saat menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Pertamina Group dengan perusahaan Eropa Trafigura di London, Inggris, Jumat (30/9/2022), sebagaimana dalam siaran pers yang diterima Solopos.com.

Erick mengatakan permintaan GDC di Uni Eropa terbagi dalam dua kategori yakni base CPO sekitar 150.000 metrik ton per tahun dan base UCO 300.000 hingga 500.000 metrik ton per tahun.

Advertisement

Erick mengatakan permintaan GDC di Uni Eropa terbagi dalam dua kategori yakni base CPO sekitar 150.000 metrik ton per tahun dan base UCO 300.000 hingga 500.000 metrik ton per tahun.

Trafigura telah menyampaikan ketertarikan dalam membeli GDC Pertamina Group “Trafigura bahkan telah lebih dulu melakukan pembelian ke Pertamina Group. Perjanjian ini dilakukan agar penjualan GDC bisa berjalan secara long term,” ucap Erick.

Baca Juga: Jadi Produsen Biodiesel Terbesar, Indonesia Bertekad Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Advertisement

Erick mengatakan bahan baku UCO lebih disukai karena mekanisme penghitungan ganda di Eropa.

“Sedangkan palm oil tertekan karena beberapa negara Eropa melarang penggunaan bahan baku palm oil dalam jangka panjang, di mana salah satu target RED II adalah pelarangan penggunaan GDC berbasis palm oil di Eropa,” ucap Erick.

Baca Juga: Sulap Jelantah Jadi Sabun dan Biodiesel, Solusi Jitu Kurangi Pencemaran

Advertisement

Erick berharap penetrasi pasar GDC tidak berhenti di sini. Dia meminta Pertamina Group terus membuka peluang untuk meningkatkan penetrasi dalam menjadi pemain GDC di kancah internasional.

Menurut Erick, ketertarikan perusahaan Eropa memberikan bukti bahwa kualitas GDC KPI mampu bersaing dengan perusahaan lain.

“Dengan besarnya potensi yang ada di Eropa, bahkan Asia, ini menjadi kesempatan besar bagi Pertamina Group untuk terus memperluas jangkauan produk GDC,” kata Erick menambahkan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif