Bisnis
Kamis, 16 Februari 2023 - 18:52 WIB

Bersaing dengan E-Commerce, Mal di Solo Harus Kreatif Gaet Pengunjung

R Bony Eko Wicaksono  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung berjalan saat mengunjungi pusat perbelanjaan modern Solo Paragon Lifestyle Mall, Solo, Rabu (1/12/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO – Pengelola mal dan pusat perbelanjaan di Solo dituntut inovatif dan kreatif dengan menawarkan pengalaman berbeda sehingga tidak membosankan bagi pengunjung.

Beragam aktivitas seperti event pameran wisata kuliner, dan konser musik bisa menarik minat konsumen untuk berkunjung ke mal dan pusat perbelanjaan.

Advertisement

Sejak muncul pandemi Covid-19, terjadi pergeseran tren belanja masyarakat ke e-commerce. Sebagian besar masyarakat memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk memenuhi kebutuhan hidup lewat e-commerce selama lebih dari dua tahun.

Pengelola mal dan pusat perbelanjaan harus bertranformasi menawarkan experience berbeda pada pengunjung. Apabila pusat perbelanjaan hanya fokus aktivitas belanja, maka akan berhadapan langsung dengan e-commerce.

Advertisement

Pengelola mal dan pusat perbelanjaan harus bertranformasi menawarkan experience berbeda pada pengunjung. Apabila pusat perbelanjaan hanya fokus aktivitas belanja, maka akan berhadapan langsung dengan e-commerce.

Chief Marketing Communication (Marcom) Solo Paragon Mall, Veronica Lahji mengatakan pengelola pusat perbelanjaan gencar menyelenggarakan event-event yang mampu menarik pengunjung. Misalnya, pameran, expo, dan wisata kuliner.

Acara-acara tersebut terbukti mampu mendongkrak tingkat okupansi pusat perbelanjaan pascapandemi.

Advertisement

Pada hari biasa atau weekday, jumlah pengunjung Solo Paragon Mall antara 10.000 orang-14.000 orang. Sedangkan, jumlah pengunjung mall bisa bertambah signifikan saat akhir pekan atau weekend yang menembus 20.000 orang.

Angka ini, menurut Veronica, jauh lebih besar dibanding okupansi pusat perbelanjaan di Solo sebelum muncul pandemi pada 2020.

Tentunya, pengelola pusat perbelanjaan menghadirkan pengalaman berbeda yang mampu menarik masyarakat untuk berkunjung ke mal.

Advertisement

“Masyarakat juga butuh interaksi sebagai makhluk sosial. Mereka ingin jalan-jalan di mal sembari melihat produk-produk. Dan experience-nya bisa berbelanja produk secara langsung yang ditawarkan para sales promotion girl (SPG). Mereka juga dilayani dengan baik. Nah, pengalaman ini yang tidak didapat tatkala berbelanja di e-commerce,” ujar dia.

Kondisi pusat perbelanjaan di Solo, lanjut Veronica mulai menggeliat pascapandemi. Aktivitas pengunjung di mal meningkat dibanding saat masa pandemi.

Hal ini tak lepas dari dukungan pemerintah yang mencabut kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir 2022.

Advertisement

Veronica optimistis sektor ritel berangsur-angsur membaik dan tetap menjanjikan pada tahun ini. Hal ini tercermin dengan banyaknya brand-brand baru yang akan membuka gerai di Solo Paragon Mall.

“Ini membuktikan Solo masih menjadi incaran brand-brand baru baik internasional maupun nasional. Mereka masih berminat untuk ekspansi lini bisnis ke [puat perbelanjaan] Solo,” papar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif