SOLOPOS.COM - Ilustrasi investor memantau pergerakan saham di pasar modal. (freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi masih rentan terkoreksi, sekalipun memiliki peluang menuju level psikologis 7.000.

Salah satu faktor penekan IHSG adalah nilai tukar rupiah yang belum meninggalkan level Rp15.700 per dolar AS. Kemarin (12/10/2023),

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Analis Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan pola pergerakan IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya namun gelombang tekanan masih akan membayangi IHSG hingga beberapa waktu mendatang mengingat sentimen negatif yang berasal dari luar negeri.

“Selain itu masih tercatatnya capital outflow secara year-to-date yang cukup signifikan serta masih melemahnya nilai tukar rupiah hingga saat ini turut memberikan sentimen negatif bagi IHSG,” kata William dalam risetnya, Kamis (12/10/2023) seperti dilansir Bisnis.

Menurut William, masih cukup besarnya potensi koreksi wajar IHSG tetap perlu diwaspadai oleh para investor. IHSG hari ini diprediksi bergerak pada kisaran 6.789 – 6.978 Adapun saham-saham yang menjadi rekomendasi adalah PWON, BBRI, ITMG, JSMR, GGRM, BMRI, SMRA, dan BSDE.

Sementara itu, rupiah kemarin ditutup menguat 0,25 persen ke Rp15.700 per dolar AS. Di sisi lain indeks dolar AS melemah 0,03 persen ke 105,85.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dolar sebagian besar berada dalam kisaran terbatas pada Rabu (11/10/2023), meskipun tetap terbebani oleh komentar Federal Reserve yang dovish.

Dari Amerika Serikat, indeks S&P 500 naik untuk sesi keempat berturut-turut. Saham-saham berkapitalisasi pasar besar menopang penguatan dengan saham Nvidia Corp. naik lebih dari 2 persen pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat.

Mengutip Bloomberg, Kamis (12/10/2023), saham Exxon Mobil Corp memimpin kerugian di saham energi setelah setuju untuk membeli Pioneer Natural Resources Co. Adapun saham produsen sandal Jerman Birkenstock Holding Plc merosot dalam debutnya di AS.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10-tahun turun sembilan basis poin menjadi 4,56 persen. Pada saat sama, indeks dolar AS mengalami penurunan beruntun terpanjang sejak Maret. Presiden Fed Bank of Boston Susan Collins mengatakan para pejabat mengambil pendekatan yang lebih sabar saat ini karena suku bunga mendekati puncaknya.

Rekan sejawatnya di Atlanta, Raphael Bostic, mengatakan bank sentral tidak perlu terus melakukan pengetatan kecuali penurunan inflasi mulai terhenti. Sementara itu, Gubernur Fed Christopher Waller mencatat bahwa The Fed dapat mengawasi dan melihat apa yang terjadi sebelum mengambil tindakan lebih lanjut terhadap suku bunga seiring dengan pengetatan pasar keuangan.

Menurut Krishna Guha di Evercore, pernyataan Waller menegaskan banyak yang telah berubah sejak pertemuan The Fed di bulan September, ketika para pejabat sama sekali tidak fokus pada lonjakan imbal hasil obligasi yang terjadi pada saat pertemuan itu. Para pejabat bank sentral bulan lalu sepakat bahwa kebijakan AS harus tetap bersifat restriktif untuk beberapa waktu guna terus meredam inflasi, sambil mencatat bahwa risiko-risiko telah menjadi lebih seimbang, menurut risalah rapat The Fed terbaru.

“The Fed mendekati akhir dari kampanye kenaikan suku bunganya dan peristiwa yang terjadi pada akhir pekan lalu kemungkinan memperkuat pandangan ini,” kata Jeffrey Roach, kepala ekonom di LPL Financial.

Sebelumya, IHSG pada Rabu (11/10/2023) sore ditutup menguat seiring dengan optimisme para pelaku pasar bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed akan bersikap cenderung dovish ke depan.

IHSG ditutup menguat 9,56 poin atau 0,14 persen ke posisi 6.931,75. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,67 poin atau 0,18 persen ke posisi 944,69.

“Bursa Asia menguat mengikuti penguatan Wall Street, yang disebabkan oleh Presiden Fed Bank of San Francisco Mary Daly mengatakan kondisi perekonomian yang ketat mungkin menyebabkan The Fed “tidak perlu berbuat banyak”, sehingga memunculkan spekulasi bahwa tingkat suku bunga The Fed mungkin tidak akan dinaikkan lagi pada pertemuan November ini,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Dengan demikian, indeks dolar AS bertahan di bawah 106 setelah kehilangan lebih dari 5 persen, atau terbebani oleh pesan dovish dari pejabat The Fed.

Saat ini, investor menantikan risalah pertemuan terakhir The Fed dan data inflasi pada Kamis (11/10/2023) sebagai petunjuk kebijakan moneter yang akan dilakukan oleh The Fed, serta terus memantau konflik antara Israel dan Hamas.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 3,5 persen, diikuti sektor properti dan sektor barang konsumen non primer yang naik masing- masing naik sebesar 1,08 persen dan 0,61 persen.

Sedangkan, delapan sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor teknologi yang turun minus 1,47 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang konsumen primer yang turun masing- masing minus 0,79 persen dan 0,57 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu STRK, CITY, BULL, KOKA dan BREN. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni WIDI, LOPI, SEMA, SULI dan FILM.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.288.547 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,47 miliar lembar saham senilai Rp10,39 triliun. Sebanyak 274 saham naik, 238 saham menurun, dan 241 tidak bergerak nilainya.

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya