SOLOPOS.COM - Pemilik clothing indie asal Solo Racertees, Eko Edi Purwa. Foto diambil di Colomadu, beberapa waktu lalu. (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Kaus yang diproduksi clothing indie biasanya dibuat ikonik, menarik, dan autentik. Hal itu jadi salah satu hal yang membuat bisnis clothing lokal masih digemari masyarakat.

Salah satu clothingindie Solo yang menjadi primadona di kalangan racer atau pembalap dan komunitas motor adalah Racertees.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Pemilik Racertees, Eko Edi Purwa mengawali bisnis kreatif kaus indie mulai 2012 dari tanpa modal, hingga memiliki toko di Jl. Duwet Raya, Karangasem, Kota Solo.

Eko dulunya merupakan pegawai perusahaan garmen konveksi pada 2009. Ia kemudian mendapatkan ilmu tentang kaus cotton atau combat di dunia sablon.

Ilmu tersebut membuatnya mengetahui celah bisnis yang belum banyak dideteksi orang. Pada 2010, Eko memutuskan membangun merek Racertees.

“Tantangan yang mungkin semua pelaku rasakan waktu itu adalah tentang modal dan bahan baku, teknis produksi. Enggak seperti sekarang modal kecil bisa jalan karena banyak pelaku produksi tanpa minimal order. Jadi modalnya semangat itu saja,” ujar Eko kepada Solopos.com, pada Rabu (13/9/2023).

Eko mencoba meminimalkan kerugian saat awal membuka usaha, yaitu menggunakan sistem subsidi. Ketika ada barang yang laku, maka keuntungan diputar kembali.

Pada awal usahanya, Eko memilih menggunakan media sosial sebagai pemasaran produknya. Ia juga tidak pernah ketinggalan menjajakan produknya di event offline yang digelar oleh komunitas motor ataupun event-event balap.

Langkah Eko berhasil, para penggila balap kepincut dengan desain simpel Racertees. Bermodal kecil, ia menyiasati metode pre-order, melalui media sosial.

Pada pandemi Covid-19 lalu pemasaran produknya terfokus di marketplace, karena penjualan offline benar-benar berhenti.

“Penurunan omzet memang iya, hanya dampaknya tidak terlalu berpengaruh, karena sepertinya hanya perubahan perilaku konsumen saja,” tambah dia.

Kelebihan desain Racertess yakni tidak seramai kaus balap pada umumnya yang selalu didominasi warna ramai. Racertees terkesan minimalis dengan tulisan di dada atau belakang punggung tapi gampang diingat.

Jadi lebih bertema sederhana dengan kombinasi warna kaus polos satu warna. Brand image produk Eko dibentuk oleh para penggiat motor.

“Dengan kami selalu hadir di balap, event motor, serta selalu support pelakunya. Jadi memang Racertees berada di situ, ada di komunitas motor itu. Serta desain yg selalu kami update tanpa meninggalkan ciri khas Racertees yg bertema balap, cenderung desain yang ramai banyak warna dengan desain yang simple dan universal,” papar Eko.

Harga produk milik Eko dijual mulai harga Rp20.000 hingga Rp375.000. Produk favorit konsumen adalah kaus di rentang harga Rp140.000.

Saat low season seperti dua bulan ini, Eko mampu memproduksi 20-30 buah dalam sebulan. Selain itu ia juga mengerjakan produksi untuk event komunitas motor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya