SOLOPOS.COM - Rumah produksi Ipang Production, di Nepen, Kecamatan Muntilan, Magelang yang dikunjungi Tim Ekspedisi UMKM 2022, Kamis (25/8/2022).(Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, MAGELANG — Bisnis konfeksi dan percetakan Ipang Production yang berlokasi di Dusun Nepen, Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang sukses dalam mengelola bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Tim Ekspedisi UMKM 2022 yang digelar Solopos Media Group didukung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Telkom Indonesia, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, Semen Gresik, Yayasan Dharma Bhakti Astra, Shabat Warna Gemilang, dan Sun Star berkesemptan mengunjungi Ipang Production, Kamis (25/8/2022).

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Salah satu UMKM binaan Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah memulai langkahnya di dunia usaha hanya dengan menerima jasa konfeksi sablon, namun kini mereka juga menerima pesanan merchandise, seragam, dan undangan.

Owner Ipang Production, Apsasi Annisa Romas membuka usaha percetakan dan konfeksi pada 2014. Sebelumnya, Annisa berjualan makanan di sekolah-sekolah. Sementara suaminya, Ahmad Arifin menjadi buruh sablon.

Sebab kondisi keuangan rumah tangga yang dinilai kurang, Annisa berniat untuk membuka usaha. Pada 2014, Annisa meminta suaminya untuk berhenti bekerja. Mereka berdua memutuskan untuk membuka usaha sendiri. Dengan pengalaman Arifin dalam dunia konfeksi, mereka memutuskan untuk membuka usaha sablon.

Baca Juga: Bangkitkan Ekonomi, Dinkop UKM Jateng Fokus Digitalisasi dan Konsolidasi

Dengan modal awal Rp200.000, kini aset Ipang Production ditaksir mencapai Rp2,5 miliar. Tak hanya itu, hingga delapan tahun berdiri, seluruh produksi dan kantor Ipang Production masih berada di tengah-tengah desa. Bahkan tak tampak dari tepi jalan lingkungan.

“Modal awal Rp200.000, kita hanya bisa beli alat sablon manual. Aset kini Rp2,5 miliar ada,” kata Annisa kepada Tim Eskpedisi UMKM 2022 di rumahnya, Kamis (25/8/2022).

Sekitar 2014 hingga 2015, Annisa masih merenovasi tempat tinggal sekaligus ruang produksi yang ia tempati. Pada 2018, lokasi produksi mereka bertambah.

Annisa sempat memasarkan produknya sendiri kepada rekan SMA-nya. Sebab banyak dari mereka bekerja di instansi pemerintahan dan swasta. Untuk memperluas pasa, dia pun mencari database ke sekolah-sekolah.

Baca Juga: Lezatnya Bisnis Bagelen Bekatul Super Roti Semarang, Inovasi Jadi Kunci

Omzet Melesat Seusai Ikut Pelatihan

Sejumlah karyawan beraktivitas di rumah produksi Ipang Production, di Nepen, Kecamatan Muntilan, Magelang,Kamis (25/8/2022). Ipang Production menjadi salah satu destinasi Ekspedisi UMKM 2022. (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)
Sejumlah karyawan beraktivitas di rumah produksi Ipang Production, di Nepen, Kecamatan Muntilan, Magelang,Kamis (25/8/2022). Ipang Production menjadi salah satu destinasi Ekspedisi UMKM 2022. (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Tak tanggung, ia dan Arifin membagikan kaus kepada tukang ojek bertuliskan Ipang Production sebagai salah satu cara promosi. “Waktu itu saya ke SMA cari database, saya beri tahu ke teman-teman. Saya juga beri kaus kepada para tukang ojek  di Muntilan,” tutur dia.

Ipang Production memang menargetkan penambahan ruang produksi dan perluasan aset lahan tiap tahunnya. Saat ini, sudah ada enam ruang produksi. Masing masing adalah ruang bordir, pemotongan kain, kantor, jahit, dan sablon.

“Tahun ke delapan punya tempat baru. Saya berandai buka penjualan pakaian yang koneksi dengan pariwisata karena ada Candi Borobudur,” kata dia

Selama kurang lebih enam tahun berproduksi, omzet Ipang Production kurang lebih Rp150 juta per bulan. Kala pandemi Covid-19 melanda, Annisa bisa menggaji utuh seluruh karyawannya dan menjamin tak akan ada pemutusan hubungan kerja.

Baca Juga: PT Gatraco Inti Semesta Boyolali, Modal Rp100 Juta Kini Beromzet Miliaran

“Omzet menurun 50 persen, sementara karyawan enggak ada yang saya liburkan. Karyawan tetap saya bayar full. Kita berpikir [untuk bangkit], kita ada order masker itu sangat membantu,” jelas dia.

Meski begitu, sejumlah permasalahan ada di pikiran Annisa. Stagnasi sistem penjualan dan pengelolaan keuangan serta aset menjadi dua kendala yang ia rasakan.

Hingga akhirnya pada 2021, Annisa mulai mencari informasi pengembangan bisnis. Ia membuka media sosial dan menemukan informasi pelatihan yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah. Ipang Production lantas mengikuti pelatihan Manajemen Usaha dan Keuangan (MUK) berjenjang.

“Kita ketemu dengan Dinkop. Mengikuti pelatihan, waktu itu di medsos. Saya akhirnya lolos dan ikut Manajemen Usaha dan Keuangan (MUK) berjenjang. Beserta mentoring,” kata dia.

Baca Juga: Kain Lukis Nasrafa Solo: Digemari Pasar Lokal, Makin Laris di Pasar Global

Sejumlah karyawan beraktivitas di rumah produksi Ipang Production, di Nepen, Kecamatan Muntilan, Magelang,Kamis (25/8/2022). Ipang Production menjadi salah satu destinasi Ekspedisi UMKM 2022. (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)
Sejumlah karyawan beraktivitas di rumah produksi Ipang Production, di Nepen, Kecamatan Muntilan, Magelang,Kamis (25/8/2022). Ipang Production menjadi salah satu destinasi Ekspedisi UMKM 2022. (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Seusai mengikuti pelatihan, Annisa mulai menyadari perlu adanya perubahan sistem tata kelola di usahanya,  baik dari aspek keuangan, sistem pemasaran, hingga pengelolaan aset.

“Dari situ, manajemen kita perbarui semuanya. Akhirnya saya menghire [merekrut] orang marketing. Ketemu market [sasaran pasar] kita. Di situ yang menjadikan omzet kita naik. Jemput bola,” kata dia.

Orientasi target menjadi salah satu hal yang Annisa tekankan sebab sebelumnya, ia hanya berpikir suatu usaha boleh dibilang berjalan lancar bila tak ada kerugian.



Seusai mengikuti pelatihan MUK, omzet Ipang Production naik empat kali lipat menjadi Rp600 juta dengan total 32 karyawan.

“Kita diajarkan untuk menghitung target omzet sehingga di situ kita tahu dalam sebulan yang ingin kita capai,” ujarnya.

Baca Juga: Anindya Batik Art Semarang Tak Hanya Cari Laba, Pemberdayaan Difabel Juga Utama

 Karyawan beraktivitas di rumah produksi Ipang Production, di Nepen, Kecamatan Muntilan, Magelang,Kamis (25/8/2022). Ipang Production menjadi salah satu destinasi Ekspedisi UMKM 2022. (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Karyawan beraktivitas di rumah produksi Ipang Production, di Nepen, Kecamatan Muntilan, Magelang,Kamis (25/8/2022). Ipang Production menjadi salah satu destinasi Ekspedisi UMKM 2022. (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Guna mempertahankan ketangguhan sistem pengelolaan usaha, Annisa tak khawatir seandainya banyak orang yang ingin belajar dan menirunya. Hal itu justru memperkuat usahanya sebab ia jadi tahu sisi kekurangan usahanya.

“Perang harga tidak akan menguntungkan produsen karena margin kita ditekan. Mereka bisa mencontoh manajemen saya, tapi belum tentu aspek lainnya. Enggak khawatir,” ujarnya menjawab masalah persaingan bisnis.

Delapan ruang produksi Ipang Production kini tetap beroperasi di tengah dusun. Hanya gang selebar satu meter yang memisahkan antara ruang produksi satu dengan yang lainnya.

“Iya betul. Bahwa ternyata kita di lokasi yang agak dalam, jauh dari jalan raya pun bisa kok jadi seperti ini,” jelas dia.Banner Ekspedisi UMKM 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya