Bisnis
Selasa, 11 April 2023 - 16:22 WIB

Berkah Jelang Lebaran, Produsen Kue Kering Terima Pesanan hingga Ribuan Toples

Galih Aprilia Wibowo  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kue kering kastengel. (Freepik).

Solopos.com, SOLO — Kue kering menjadi suguhan wajib saat Lebaran. Hal ini membuat sejumlah produsen kue kering menjadi banjir pesanan.

Salah satunya diungkapkan oleh Pemilik Alesha Cake and Cookies, Lia Fitriani. Membuka usaha sejak 2019, warga Karangmalang, Sragen ini mengaku memang memiliki bekal keahlian pastry.

Advertisement

“Awal mulanya dari kuliah, saya ada mata kuliah pastry. Kemudian magang di Sahid Jaya Hotel di Yogyakarta bagian pastry, dan saya perdalam kembali,” terang Lia saat dihubungi Solopos.com pada Selasa (11/4/2023).

Hingga pertengahan Ramadan ini, Lia menjelaskan mendapatkan pesanan kue kering untuk Lebaran sebanyak 2.000 toples. Saking banyaknya, Lia harus close order sementara untuk memenuhi ribuan pesanan ini.

Advertisement

Hingga pertengahan Ramadan ini, Lia menjelaskan mendapatkan pesanan kue kering untuk Lebaran sebanyak 2.000 toples. Saking banyaknya, Lia harus close order sementara untuk memenuhi ribuan pesanan ini.

Produknya tidak hanya laku di lokal Sragen, namun ia juga mempunyai beberapa pelanggan lain di Pulau Jawa.

Satu toples kue kering milik Lia dibanderol mulai harga Rp35.000 hingga Rp40.000. Pada hari-hari biasa ia hanya melayani pesanan dengan sistem pre-order, rata-rata ia mendapatkan pesanan 50 toples per bulan.

Advertisement

Hal yang sama dialami oleh Pemilik Shofna Food, Shofie. Pada momen Ramadan ini ia mampu memproduksi ratusan toples kue kering pesanan pelanggannya.

Wanita asal Boyolali ini memproduksi beragam jenis kue kering untuk Lebaran. Produksinya mulai dari nastar klasik, nastar cokelat, nastar keju, kastangel, putri salju, putri salju keju, kue kacang, dan kurma cokelat.

Shofie mengaku hanya memenuhi pesanan kue yang pembuatannya ia kuasai. “Yang paling laris nastar klasik, yang bulat-bulat,” ujar Shofie.

Advertisement

Ia memulai usahanya pada 2019, setelah mengikuti pelatihan di balai latihan kerja (BLK) di Kabupaten Boyolali. Dalam momen Ramadan ia biasanya mendapat pesanan hingga ratusan toples.

Karena ia menjual di desa, ia menjual kue kering Lebaran dengan harga ekonomis. Ia menjual kue kering tersebut dalam dua kemasan toples, yaitu kemasan 250 gram dan 500 gram.

Misalnya untuk nastar kemasan 250 gram dibanderol dengan harga Rp28.000, kemudian untuk kemasan 500 gram dibanderol dengan harga Rp50.000. Sedangkan untuk kue kacang ia jual dengan harga Rp40.000 dan Rp23.000 untuk kemasan 500 gram dan 250 gram.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif