SOLOPOS.COM - Kue kering kastengel. (Freepik).

Solopos.com, SOLO — Kue kering menjadi suguhan wajib saat Lebaran. Hal ini membuat sejumlah produsen kue kering menjadi banjir pesanan.

Salah satunya diungkapkan oleh Pemilik Alesha Cake and Cookies, Lia Fitriani. Membuka usaha sejak 2019, warga Karangmalang, Sragen ini mengaku memang memiliki bekal keahlian pastry.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“Awal mulanya dari kuliah, saya ada mata kuliah pastry. Kemudian magang di Sahid Jaya Hotel di Yogyakarta bagian pastry, dan saya perdalam kembali,” terang Lia saat dihubungi Solopos.com pada Selasa (11/4/2023).

Hingga pertengahan Ramadan ini, Lia menjelaskan mendapatkan pesanan kue kering untuk Lebaran sebanyak 2.000 toples. Saking banyaknya, Lia harus close order sementara untuk memenuhi ribuan pesanan ini.

Produknya tidak hanya laku di lokal Sragen, namun ia juga mempunyai beberapa pelanggan lain di Pulau Jawa.

Satu toples kue kering milik Lia dibanderol mulai harga Rp35.000 hingga Rp40.000. Pada hari-hari biasa ia hanya melayani pesanan dengan sistem pre-order, rata-rata ia mendapatkan pesanan 50 toples per bulan.

Lia memproduksi beragam jenis kue kering, mulai dari nastar, kastangel, putri salju, dan lain-lain. Namun yang paling banyak dipesan adalah jenis kue nastar dan kastangel.

Hal yang sama dialami oleh Pemilik Shofna Food, Shofie. Pada momen Ramadan ini ia mampu memproduksi ratusan toples kue kering pesanan pelanggannya.

Wanita asal Boyolali ini memproduksi beragam jenis kue kering untuk Lebaran. Produksinya mulai dari nastar klasik, nastar cokelat, nastar keju, kastangel, putri salju, putri salju keju, kue kacang, dan kurma cokelat.

Shofie mengaku hanya memenuhi pesanan kue yang pembuatannya ia kuasai. “Yang paling laris nastar klasik, yang bulat-bulat,” ujar Shofie.

Ia memulai usahanya pada 2019, setelah mengikuti pelatihan di balai latihan kerja (BLK) di Kabupaten Boyolali. Dalam momen Ramadan ia biasanya mendapat pesanan hingga ratusan toples.

Karena ia menjual di desa, ia menjual kue kering Lebaran dengan harga ekonomis. Ia menjual kue kering tersebut dalam dua kemasan toples, yaitu kemasan 250 gram dan 500 gram.

Misalnya untuk nastar kemasan 250 gram dibanderol dengan harga Rp28.000, kemudian untuk kemasan 500 gram dibanderol dengan harga Rp50.000. Sedangkan untuk kue kacang ia jual dengan harga Rp40.000 dan Rp23.000 untuk kemasan 500 gram dan 250 gram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya