Bisnis
Sabtu, 8 April 2023 - 06:30 WIB

Berisiko Tinggi, Masyarakat Diimbau Tak Menggunakan Sepeda Motor untuk Mudik

Anitana Widya Puspa  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mudik. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta kepada pemudik. khususnya untuk pengemudi ojek online atau ojol agar tidak mudik dengan sepeda motor menjelang hari raya Idulfitri.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta kepada mitra pengemudi ojek online yang memiliki kampung halaman jauh supaya menghindari mudik dengan menggunakan sepeda motor. Menurut Menhub hal tersebut sangat membahayakan keselamatan bagi diri sendiri maupun orang lain.

Advertisement

“Kalau naik sepeda motor, potensi kecelakaan sangat tinggi. Naik angkutan umum atau ikut program mudik gratis jauh lebih aman,” ujarnya, dikutip Sabtu (8/4/2023) seperti dilansir Bisnis.com.

Adapun menjelang arus mudik lebaran 2023,  Budi Karya ingin memastikan infrastruktur dan pelayanan di semuda moda transportasi telah siap untuk menghadapi lonjakan pergerakan masyarakat di arus mudik dan balik lebaran.

Advertisement

Adapun menjelang arus mudik lebaran 2023,  Budi Karya ingin memastikan infrastruktur dan pelayanan di semuda moda transportasi telah siap untuk menghadapi lonjakan pergerakan masyarakat di arus mudik dan balik lebaran.

Dari total prediksi 123,8 juta orang yang melakukan pergerakan di masa mudik lebaran tahun ini, 62,5 persennya atau 77,3 juta berasal dari pulau Jawa. Provinsi Jawa Timur adalah daerah tertinggi yang menjadi daerah asal mudik yaitu sebesar 21,2 juta orang (17,1 persen) dan menjadi daerah tujuan mudik kedua tertinggi setelah Jawa Tengah yaitu sebesar 24,6 juta (19,87 persen).

“Potensi lonjakan pergerakan masyarakat yang akan mudik di Jawa Timur ini sangat tinggi, oleh karenanya kami terus berkoordinasi intensif dengan operator transportasi yang ada di sini, untuk memastikan persiapan dilakukan dengan baik, agar pelaksanaan arus mudik dan balik berjalan dengan aman dan memberikan kesan yang baik di masyarakat,” ujar Menhub.

Advertisement

“Karena masyarakat yang datang ke bandara sudah memiliki tiket sehingga sudah dapat diketahui dari awal pergerakan penumpang dan pesawat perharinya. Tetapi tetap harus dipersiapkan dengan serius,” tutur Menhub.

Sejumlah langkah antisipasi lainnya juga telah disiapkan menghadapi lonjakan penumpang dan peningkatan pergerakan pesawat, diantaranya yaitu: melakukan inspeksi keselamatan atau ramp check pesawat udara mulai 11 April hingga 2 Mei 2023, mengoptimalkan pengoperasian pesawat, dan menambah jam operasional bandara.

Selain itu Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara juga akan melakukan pengawasan dengan ketat terhadap penerapan tarif tiket pesawat agar tidak melewati Tarif Batas Atas (TBA) yang telah ditetapkan dan akan memberikan sanksi bagi maskapai yang melakukan pelanggaran.

Advertisement

Kemenhub telah meminta operator bandara dan maskapai secara proaktif memberikan informasi yang jelas kepada calon penumpang dan penumpang pesawat serta masyarakat umum tentang besaran tarif tiket pesawat.

Selanjutnya, untuk mendorong masyarakat melakukan perjalanan mudik lebih awal agar tidak menimbulkan kepadatan di hari puncak menjelang Lebaran, Kemenhub mengimbau kepada operator transportasi, termasuk penerbangan untuk memberikan tarif promo di tanggal-tanggal awal mudik.

Adapun puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada 19 April 2023 – 21 April 2023. Berdasarkan prediksi Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, sebanyak 6,19 juta orang atau 5 persen dari total pergerakan masyarakat akan melakukan perjalanan menggunakan pesawat pada arus mudik dan balik.

Advertisement

Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut telah disiapkan sebanyak 412 pesawat pada 51 bandara domestik dan 16 bandara internasional.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Menhub Imbau Pemudik Tidak Pulang Kampung Pakal Motor saat Lebaran.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif