SOLOPOS.COM - Tips bijak mengelola THR. (Istimewa/OJK).
Solopos.com, SOLO — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui situs resminya Sikapiuangmu.ojk.go.id mengulas tentang pentingnya pengelolaan Tunjangan Hari Raya (THR).
Hal itu dilakukan mengingat uang THR sering habis seketika tanpa adanya pengelolaan. Berdasarkan penelusuran Solopos.com, berikut ini cara pengelolaan dana THR menurut OJK.
Secara detail, penggunaan THR yang ideal yakni sebanyak 10% untuk membayar zakat dan infak, 10 hingga 30% untuk membayar utang, sebanyak 20% untuk menabung dan investasi, dan terakhir sebanyak 40% untuk membayar kebutuhan pokok.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga Solo mulai membuat rincian alokasi tunjangan hari raya (THR) untuk berbelanja, modal pulang kampung hingga memberikan uang saku kepada kerabat.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga Solo mulai membuat rincian alokasi tunjangan hari raya (THR) untuk berbelanja, modal pulang kampung hingga memberikan uang saku kepada kerabat.
Rata-rata warga Solo mendapatkan THR sebesar satu kali gaji ditambah bonus tahunan. Besaran THR yang diterima juga bervariasi mulai dari Rp2,5 juta hingga Rp10 juta.
Salah satu yang sudah mendapatkan THR adalah Galih. Kepada Solopos.com, Selasa (11/4/2023) perempuan yang bekerja sebagai karyawan swasta ini sudah menghitung pengeluaran untuk Lebaran.
“Sudah dapat THR dari hari Jumat (7/4/2023) dari kantor. Habis ini mungkin mau beli buah tangan sama pakaian buat Lebaran, sama nanti ada uang yang dikasihkan ke orang tua. Sisanya ditabung buat kebutuhan,” jelasnya.
Galih menyebut sudah memperhitungkan pengeluaran dari THR miliknya. Ia menyebut akan menghabiskan Rp1,8 juta dari THR yang diterimanya.
“Mungkin nanti habisnya sekitar Rp1,8 juta, kalkulasi hitungan kasar saya buat belanja Rp700.000, untuk ongkos perjalanan pulang pergi Rp500.000 dan Rp500.000 buat orang tua, sisa Rp100.000 buat pulsa dan kebutuhan jajan. Harapannya THR nya tetap ada sisa buat ditabung,” jelasnya.
Warga Solo lainnya yang sudah mendapatkan THR adalah Rian Prayoga. Rian mendapatkan THR sebesar Rp5 juta dari tempatnya bekerja pada Minggu (10/4/2023).
Ia menyebut akan membelanjakan sebagian THR nya untuk membeli pakaian, celana dan sepatu.
“Alokasinya enggak lebih dari Rp3 juta buat beli pakaian dan perlengkapan lainnya. Nanti sisanya mau buat orang tua dan keponakan, kebetulan saudara di Solo semua jadi enggak ada ongkos buat perjalanan,” jelasnya.
Rian menyebut tidak mengalokasikan THR yang diterimanya untuk ditabung. Ia berkisah, THR adalah bonus saat hari raya tang harus dihabiskan dan dibagikan kepada saudara dan orang tua.
“Sengaja memang enggak ada alokasi buat ditabung. Soalnya THR itu kan bonus dan memang tujuannya buat dibagikan ke saudara dan orang tua. Kalau semua uang ditabung nanti enggak bisa berbagi sama sekali,” ucapnya.
Berbeda dengan Rian dan Galih, Faesal Darmawan, warga Jebres mengaku akan menabung sebagian besar THR yang diterimanya. Ia menyebut THR yang diterimanya akan dijadikan modal untuk membangun usaha.
“Saya dapat THR baru Senin (10/4/2023) dengan besaran Rp10 juta. Niatnya mau saya tabung saja, untuk ongkos pengeluaran saat Lebaran nanti ambil dari tabungan dan gaji, soalnya THR nya mau saya buat modal usaha. Kebetulan saya udah enggak belanja-belanja buat Lebaran jadi bisa lebih hemat,” kisahnya.
Ia mengaku mengalokasikan uang yang dibagikan saat Lebaran sebesar Rp3 juta. Faesal menyebut akan membagikan uang tersebut kepada para keponakan dan orang tuanya.
“Jadi nanti ambil Rp3 juta dari tabungan, Rp1,5 juta buat dibagikan ke keponakan, sebagian nanti buat dikasihkan ke orang tua,” jelasnya.