SOLOPOS.COM - Ilustrasi pekerja Waskita Beton Precast (WSBP). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berharap suspensi sahamnya segera dibuka oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Manajemen WSBP pun mengungkapkan rencana bisnis dan transformasi setelah pembukaan suspensi saham dalam rangka mempertahankan performa bisnis perusahaan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Director of Finance and Risk Management WSBP Asep Mudzakir mengungkapkan transformasi yang dilakukan seluruh bidang untuk periode lima tahun ke depan. Dia menyebutkan bidang keuangan, bidang teknikal, bidang teknologi dan informasi, hingga bidang pemasaran.

“Kalau program ini berjalan lancar, harusnya komitmen dalam homologasi ini bisa diselesaikan dan WSBP meningkatkan produktivitas serta parameter keuangan yang lebih sehat,” ungkap dia dalam dalam Press Conference Public Expose Insidentil 2023 WSBP, Rabu (15/3/2023).

Perusahana pun menegaskan komitmennya terkait perjanjian homologasi yang sudah disepakati. Menurut Asep, langkah tersebut sebagai bukti bahwa WSBP fokus setelah menyelesaikan restrukturisasi utang.

Sebagai informasi, WSBP mendapat persetujuan perubahan Perjanjian Perwaliamanatan (PWA) atas dua seri obligasi dengan total nilai Rp2 triliun. Adapun perubahan PWA mencakup penyesuaian isi PWA dengan ketentuan Perjanjian Perdamaian WSBP yang berkekuatan hukum tetap.

Dijelaskan suspensi saham WSBP tersebut akan dibuka setelah WSBP melakukan audiensi dengan BEI dan melakukan public expose insidentil.

“Kebetulan dua-duanya sudah kami lakukan dan kami akan sampaikan di dokumen pelaksana ke BEI. Harapan kami ke depan dari sisi suspensi ini dapat dibuka paling tidak di minggu depan,” ujar dia.

Lebih lanjut, Asep menuturkan, WSBP pun akan meningkatkan pengawasan dari sisi internal. Upaya ini dilakukan terutama melalui peningkatan tata kelola perusahaan dan manajemen risiko.

Pengawasan juga dilakukan dalam rangka perolehan kontrak baru yakni melalui mekanisme komite. Sehingga proses perolehan kontrak baru akan terukur secara holistik dari berbagai macam bidang dan dari sisi pengawasan.

Dia menyebut bahwa perbaikan pengawasan dan tata kelola perusahaan sudah menghasilkan progres. Di mana peningkatan rating GRC WSBP di 2023 mencapai bintang 4.

“Dan kita menyelesaikan risk maturity tren kenaikan dibanding tahun lalu menjadi 3,2 dari 3. Kami lihat dari sisi perbaikan pengawasan dan tata kelola ini sudah menghasilkan adanya progress,” tegas dia.

Di sisi lain Asep juga mengatakan WSBP menargetkan proses konversi utang vendor menjadi saham dapat diselesaikan pada akhir Triwulan II-2023.

“Total utang vendor yang akan dikonversi menjadi saham sekitar Rp 1,52 triliun. Sementara itu sekitar Rp 690 miliar akan diselesaikan dengan kas perusahaan secara bertahap mulai akhir Maret ini,” terangnya.

Dia juga mengatakan total utang yang direstrukturisasi mencapai Rp8,8 triliun. Dalam utang tersebut terdapat utang obligasi sebanyak Rp2 triliun, utang vendor Rp2,2 triliun, dan sisanya merupakan utang bank.

Sementara itu Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk, FX Poerbayu Ratsunu yang juga hadir pada kesempatan itu berharap semua proses berjalan lancar dan saham WSPB bisa segera diperdagangkan kembali dengan tetap memperhatikan tata kelola yang berlaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya