SOLOPOS.COM - Suasana di Kampung Wisata Batik Kauman, Solo, pada Selasa (4/4/2023). Selain menjadi pusat industri batik, kawasan ini diproyeksikan menjadi pusat kuliner halal di Kota Solo. (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Kampung Wisata Batik Kauman yang terletak di wilayah Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo telah lama dikenal sebagai pusat industri batik.

Berbekal tradisi membatik dan ratusan pelaku usaha kuliner, warga Kauman siap mengangkat potensi tersebut sebagai salah satu potensi wisata.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Ketua Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman, Gunawan Setiawan, menyebut potensi batik dan kuliner di Kampung Kauman tidak kalah. Menurutnya, Kampung Wisata Batik Kauman memiliki potensi besar dan menarik dan sudah menjadi tradisi hingga sekarang yaitu batik. Akan tetapi, sebenarnya potensi lainnya adalah kuliner Kauman.

“Potensi yang menarik dan sudah [menjadi] tradisi sampai sekarang adalah batik. Akan tetapi sebenarnya kuliner Kauman juga ada sejarahnya, cuma redup, dan dua tahun ini digalakkan lagi,” ujar Gunawan saat dihubungi Solopos.com pada Selasa (4/4/2023).

Gunawan menguraikan setidaknya ada 20 perajin batik yang masih aktif berproduksi. Namun untuk pemilik toko yang batik ada sekitar 40 orang, jumlah ini di luar penjual batik yang hanya memiliki toko online. Gunawan berkisah zaman dahulu hampir setiap rumah di kawasan Kauman mempunyai usaha batik, dari tenaga pola, membatik, mewarna, menjual, dan bahkan service batik. “Kalau ditotal bisa ratusan usaha,” tambah Gunawan.

Tantangan para perajin batik untuk tetap eksis selain beradaptasi dengan penjualan online, adalah promosi. Namun, walaupun sebagai tantangan, hal ini juga dikatakan sebagai peluang besar. Sebab, sumber daya manusia, produksi, dan produk batik Kauman tidak kalah dan punya nilai khas yang diunggulkan.

Untuk sektor kuliner, Gunawan menuturkan di dalam Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman dengan Koperasi Syarikat Dagang Kauman dalam program Kuliner Enak Halal Kauman (Keleman), dimulai dengan cara membina dan melatih warga Kauman untuk membangkitkan kuliner Kauman Solo kembali.

“Rencananya [ingin] memunculkan puluhan bahkan ratusan UKM [Usaha Kecil, dan Menengah] pengusaha kuliner di Kauman, biar bisa mengangkat [potensi],” ujar Gunawan.

Ketua Syarikat Dagang Kauman, Muhammad Yuli, menuturkan diadakannya Pasar Keleman untuk mengangkat potensi pelaku usaha kuliner di Kauman dilatarbelakangi oleh Paguyuban Kampung Wisata Batuk Kauman dan Koperasi Syarikat Dagang Kauman yang sama-sama menangkap banyak peluang di bidang kuliner. Setidaknya ada 54 anggota tercatat di Pasar Keleman setiap Sabtu pagi. Namun jika ditotal, pelaku usaha kuliner di seluruh wilayah Kauman, menurut Yuli bisa mencapai ratusan orang.

“Kami berinisiatif membuat Pasar Keleman Sabtu pagi itu jauh sebelumnya Corona. Jadi kami membuat pasar di sepanjang Jl. Wijaya Kusuma itu dari ujung ke ujung, di situ juga banyak potensi kuliner baik yang di rumah maupun yang memakai lapak yang kami buat sekaligus untuk branding kuliner di Kauman lewat Pasar Keleman Sabtu pagi ini,” ujar Yuli.

Saat pandemi Covid-19, para pelaku usaha kuliner tersebut menjadi berpangku tangan. Mereka membuat grup Whatsapp yang saling menawarkan barang dagangan, yang disebut sebagai Pasar Online Kauman. Namun saat ini, aktivitas Pasar Keleman secara offline mulai mereka jalankan kembali.

Yuli menjelaskan banyak ragam kuliner yang ditawarkan di Pasar Keleman, mulai dari kuliner kering hingga basah. Pihaknya juga bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) dan BSI Maslahat untuk membuat kegiatan ataupun pelatihan yang berkaitan dengan kawasan wisata halal Kauman.

Untuk momen Ramadan ini, pelaku usaha kuliner di Kauman pola pemberdayaan masyarakat berubah dengan bekerja sama dengan masjid ataupun langgar di Kauman, dan sekitarnya untuk menyediakan menu buka puasa ataupun takil.

“Bentuk pengembangannnya, dengan bekerja sama dengan BSI dan BSI Maslahat, kami mmebuat beberapa kegiatan. Mungkin salah satunya seperti kolaborasi dengan mengadakan pelatihan kuliner, craft, menjahit, dan lain-lain,” terang Yuli.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya