SOLOPOS.COM - Warga Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Angga Pratama saat menata parfum alami kreasinya dengan merek Batik yang diolah dari aneka rempah dan bunga dalam acara pameran Solo Invite, di Solo Grand Mall, Jumat (10/11/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SOLO – Warga Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Angga Pratama berhasil membuat parfum alami yang berasal dari aneka rempah dan bunga. Bahkan, dalam sebulan Angga mampu memproduksi ribuan botol parfum dengan merek Batik.

Angga membuat parfum alami tersebut dari hasil penyulingan aneka bunga, rempah, dan gaharu. Ia mendapatkan bahan material membuat parfum dari Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Nilam itu bahan dasar parfum, banyak di Tawangmangu, terus ada mawar kemudian melati. Bahan alami semua, jadi kami bikinnya handmade,” terang Angga saat ditemui Solopos.com, di pameran Solo Invite di Solo Grand Mall, pada Jumat (10/11/2023).

Lebih lanjut, Angga menguraikan proses pembuatannya parfum alami dimulai dari menyuling bahan-bahan tersebut.

Bunga tersebut harus dikeringkan terlebih dahulu, kemudian diambil ekstraknya. Cara mengambil ekstrak bunga tersebut seperti membuat essential oil, dengan cara bahan-bahan parfum tersebut dipanaskan.

Menurutnya, banyak masyarakat yang menyukai parfum alami karena lebih natural, aman kulit, dan ramah lingkungan.

Selain itu Angga menguraikan banyak rempah yang tidak dikelola dengan baik, hal ini menjadi inspirasi Angga dalam mengolah parfum alami. Selain itu, aroma yang khas membuat parfum miliknya diminati dibandingkan parfum kimia di pasaran.

“Wanginya lebih etnik, lebih natural, karena ini pakai bahan alami, alhamdulillah cocok, enggak iritasi,” tambah dia.

Angga berkisah mulai berbisnis parfum sejak 2007, namun ia menggeluti Parfum Batik hasil dari penyulingan sejak 2017.

Produknya banyak diburu turis luar negeri saat membuka stan di Malioboro, Yogyakarta saat sebelum pandemi Covid-19. Selain itu ia memasarkan produknya secara online baik melalui media sosial ataupun lokapasar.

Ia juga aktif mengikuti pameran-pameran offline, seperti Solo Is Solo ataupun Solo Art Market.

Dia memilih menggunakan merek Parfum Batik karena menyesuaikan bahan-bahan yang ia gunakan. Misalnya Parfum Batik Sogan kebanyakan bahannya ia dapat dari Solo dan Karanganyar.

Parfum Batik berisi 35 mililiter dihargai Rp30.000 per kemasan. Angga mengklaim aroma parfum miliknya tahan lama hingga 24 jam untuk indoor, sedangkan untuk outdoor tahan hingga 12 jam.

Dalam sehari rata-rata ia memproduksi 100 botol parfum, dengan rata-rata 1.000 botol mampu terjual dalam sebulan. Angga menjelaskan lama kadaluwarsa parfum buatannya hingga dua tahun asalkan tidak terkena sinar matahari secara langsung agar tidak memuai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya