SOLOPOS.COM - Pemilik Bensan Natural, Benny Hermanto menunjukkan produk miliknya. (Istimewa/dok. Benny Hermanto).

Solopos.com, SOLO — Sempat didiagnosis mengidap penyakit kanker tidak menyurutkan semangat Benny Hermanto dalam berwirausaha.

Warga Sukoharjo ini justru mampu menciptakan produk sabun alami yang berangkat dari keresahan dirinya sendiri.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Sebelumnya, Benny sempat memiliki toko baju, namun terpaksa bangkrut karena pandemi Covid-19. Ujian datang kepada Benny lagi, pada April 2021 ia tiba-tiba muncul gejala penyakit, pertama tangannya terasa kaku dan nyeri.

Berdasarkan nasihat dari teman Benny yang seorang dokter, hal ini disebabkan penggunaan sabun berbahan kimia sintetis. Dari nasihat teman tersebut, ia juga menduga dirinya juga sensitif terhadap sabun cuci piring dan detergen.

“Beberapa waktu kemudian setelah gejala muncul, leher saya bengkak, dan waktu itu diduga kanker tiroid. Sampai akhirnya diagnosisnya menunjukkan saya mengidap autoimun hipertiroid, jadi memang sistem imun tubuh saya ada gangguan. Sedih, terpuruk, usaha juga hancur padahal anak saya masih berusia tiga tahun. Waktu itu saya bertekad sembuh demi anak dan istri saya,” terang Benny kepada Solopos.com, Kamis (29/9/2023).

Sarjana Farmasi ini kemudian mencari ilmu tentang kesehatan, termasuk belajar membuat sabun untuk dirinya dan keluarga. Awalnya Benny membuat sabun batang setelah sebulan mencoba, kemudian ia memutuskan membuat sabun cair.

Benny mengaku membuat dua jenis sabun kala itu, yang pertama sabun berbahan dasar minyak zaitun yang berfungsi untuk kelembaban kulit. Kemudian kedua adalah sabun dari minyak kelapa yang bersifat membersihkan.

Lebih lanjut Benny mengaplikasikan percobaannya tidak hanya sebagai sabun mandi, sabun muka, sampo, sabun tangan. Ia menggunakan sabun dari minyak kelapa untuk sabun cuci piring, detergen, dan sabun lantai.

Produk bikinan Benny juga dicoba oleh beberapa orang sekitarnya dan aman digunakan oleh orang dengan alergi sabun kimia. Benny mulai memproduksi produknya secara serius dengan memperdalam ilmu-ilmu lainnya.

Melalui promosi mulut ke mulut, produknya mulai diminati. Ia juga memasarkan produknya di berbagai marketplace.

Konsumen sabun alami Benny bermerek Bensan Natural itu bahkan berasal dari wilayah Jabodetabek, Medan, Batam, Pekanbaru, Semarang, Surabaya, Malang, Jember, Bali, Sulawesi, Kalimantan, bahkan sudah sampai Papua.

Menurut Benny, kulit merupakan organ terluas tubuh dan dapat menyerap bahan-bahan kimia apapun. Oleh sebab itu, ketika digunakan dalam jangka panjang memang menimbulkan efek negatif.

Produk sabun alami milik Benny menggunakan sistem hot process untuk mempercepat proses saponfikasi atau pembuatan sabun.

Ia tidak menggunakan produk pengental, pengawet, aroma sintetis atau fragrance. Benny memilih menggunakan essentia oil atau minyak atsiri yang organik untuk memberikan aroma dan terbukti juga memiliki manfaat untuk kulit.

Dalam sebulan rata-rata ia memproduk 200 liter hingga 300 liter sabun cair alami. Produk miliknya diminati anak muda hingga orang tua, mayoritas perempuan menjadi penyuka produknya. Harga produk miliknya dijual mulai Rp40.000 hingga Rp185.000.

Benny mengandalkan pemasaran produknya melalui komunitas. Produknya sempat diapresiasi sejumlah pihak, salah satunya dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno.

Ia mengaku saat ini tengah berinovasi untuk produk baru dan merambah ke bidang lebih luas lagi. Produknya saat ini tengah proses sertifikasi.

Di sisi lain, Beni juga terus melakukan pengembangan diri dengan mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh Balai Pelatihan Koperasi dan UKM Jawa Tengah. Dalam program tersebut, Benny mendapatkan pelatihan manajemen usaha dan keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya