Bisnis
Selasa, 7 September 2021 - 11:15 WIB

Berada di Posisi Tertinggi, Penyaluran KUR di Jawa Tengah Tembus Rp25,5 Triliun

Anik Sulistyawati  /  Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi kredit bermasalah (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA--Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dinilai turut mendukung pemulihan ekonomi nasional. Realisasi penyaluran KUR pun terus meningkat dari waktu ke waktu.

Berdasarkan informasi dari ekon.go.id, dari awal tahun hingga 25 Juli 2021 meningkat menjadi sebesar Rp143,14 triliun yang disalurkan kepada 3,87 juta debitur.

Advertisement

Realisasi KUR ini mencapai 56,58% dari target 2021 yaitu sebesar Rp253 triliun. Sehingga total outstanding KUR sejak Agustus 2015 adalah sebesar Rp283 triliun dengan angka NPL yang relatif rendah sebesar 0,88%.

Berdasarkan wilayah, penyaluran KUR terbanyak berada di Pulau Jawa sebesar Rp78,66 triliun, di mana penyaluran KUR tertinggi berada di Provinsi Jawa Tengah dengan total penyaluran sebesar Rp25,5 triliun.

Advertisement

Berdasarkan wilayah, penyaluran KUR terbanyak berada di Pulau Jawa sebesar Rp78,66 triliun, di mana penyaluran KUR tertinggi berada di Provinsi Jawa Tengah dengan total penyaluran sebesar Rp25,5 triliun.

Baca Juga: Plafon Naik Jadi Rp100 Juta, Ini Cara dan Syarat Pengajuan KUR BRI

Integrasi Pembiayaan

Sementara penyaluran KUR selama 2021 berdasarkan jenis yaitu KUR Super Mikro sebesar 4,51%, KUR Mikro sebesar 60,92%, KUR Kecil sebesar 34,55%, dan KUR penempatan TKI sebesar 0,02%.

Advertisement

“Peningkatan demand KUR yang signifikan disebabkan antara lain karena mulai pulihnya perekonomian dan juga karena suku bunga KUR yang rendah, yaitu hanya 3%. Pemerintah juga memberikan tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3%,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, belum lama ini.

Kebijakan prioritas KUR untuk 2021 adalah untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan optimalisasi pelaksanaan KUR Super Mikro, pelaksanaan KUR untuk mendukung korporatisasi petani dan nelayan, KUR yang disalurkan kepada kelompok atau klaster dengan skema KUR khusus serta integrasi pembiayaan UMKM lainnya.

Baca Juga: Presiden Minta KUR Dipermudah, Begini Respons BRI

Advertisement

Dukungan akses pembiayaan UMKM lainnya adalah Ultra Mikro (UMi) dan LPDB (Dana Bergulir) yang jika sudah naik kelas akan diarahkan ke KUR.

“Arahan Presiden terkait KUR tanpa jaminan yang selama ini angkanya di bawah Rp50 juta, ini untuk ditingkatkan plafonnya menjadi Rp 100 juta. Jadi sekali lagi yang tanpa jaminan dinaikkan dari Rp50 juta jadi Rp100 juta,” kata Airlangga.

Selain itu, Jokowi juga memberi arahan agar kredit untuk UMKM diperbesar menjadi Rp20 miliar. Sebelumnya program kredit usaha untuk UMKM ini sekitar Rp 500 juta-Rp 10 miliar.

Advertisement

“Ini arahan Bapak Presiden ditingkatkan dari Rp500 juta menjadi Rp20 miliar,” tambahnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif