Bisnis
Sabtu, 17 September 2022 - 05:49 WIB

Belum Diizinkan, Usaha Perjalanan Wisata Study Tour Masih Terpuruk

Afifa Enggar Wulandari  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi study tour

Solopos.com, SOLO–Wisata pendidikan atau study tour  baik yang berangkat dari Solo atau pun dengan tujuan destinasi Solo belum menunjukkan peningkatan usai pandemi Covid-19.

Saat ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provisnsi Jawa Tengah masih melarang adanya study tour SMA dan SMK negeri. Hal tersebut disampaikan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, Suratno.

Advertisement

“Belum [boleh menggelar study tour]. Imbauan dari provinsi khususnya untuk sekolah negeri masih dilarang karena dikhawatirkan ada pungutan ke orang tua,” kata Suratno kepada Solopos.com, Jumat (16/9/2022).

Selain khawatir adanya pungutan biaya study tour, pandemi Covid-19 juga menjadi alasan pelarangan study tour.

Advertisement

Selain khawatir adanya pungutan biaya study tour, pandemi Covid-19 juga menjadi alasan pelarangan study tour.

“Di antaranya juga pertimbangan tentang hal [pandemi Covid-19] tersebut. Maka masih diimbau untuk tidak melaksanakan study tour,” pungkasnya.

Dampak tersebut dirasakan oleh para pengusaha bisnis perjalanan wisata.

Advertisement

Tak sedikit dari pelaku usaha perjalanan wisata pendidikan harus menyesuaikan diri dengan segmen yang ada.

“Kalau banting setir ke usaha lain mungkin tidak. Tapi mereka mau ada perubahan market, meski masih dalam satu usaha yang sama [pariwisata],” kata Pri saat dihubungi Solopos.com.

Pri mencontohkan misalnya biro perjalanan yang mulanya mempunyai segmen study tour atau wisata pendidikan saat ini masuk ke segmen lain. Seperti segmen komunitas, instansi, pemerintahan.

Advertisement

“Seperti itu pasti ada. Teman-teman dulunya klien study tour anak sekolah mau enggak mau masuk segmen lain. Sekarang misalnya yang sudah jalan di komunitas dan instansi adanya itu ya dia ambil,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo, Gembong Hadiwibowo, mengatakan Kota Solo juga menjadi salah satu destinasi wisata pendidikan. Ia mengatakan, paling banyak tamu wisata pendidikan datang dari Jawa Barat, Jakarta, bahkan Bali.

“Sebelum pandemi Covid-19 biasanya Jawa Barat, Jawa Timur, Bandung, Jakarta, dan Bali. Mereka banyak ke sini,” kata Gembong saat ditemui di kantornya.

Advertisement

Study tour, jelas dia, mampu menghadirkan banyak wisatawan sekaligus. Misalnya dalam satu rombongan sekolah, mereka bisa membawa 100 hingga 200 siswa saat perjalanan wisata. Hal itu jelas mengurangi jumlah wisatawan yang datang di Kota Solo.

“Ya begitu [terasa dampaknya]. Bayangkan sekali datang mereka bisa berapa rombongannya kan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif