Bisnis
Kamis, 8 Desember 2022 - 22:47 WIB

Begini Roadmap dan Peran MIND ID dalam Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik

Hijriyah Al Wakhidah  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jurnalis Kota Solo saat mengikuti FGD Refleksi Industri Pertambangan untuk Indonesia yang Lebih Baik, bersama MIND ID, Kamis (8/12/2022). (Tim Espos)

Solopos.com, SOLO — Holding BUMN bidang pertambangan, MIND ID, terlibat dalam pengembangan mobil listrik sebagai bagian dari upaya mengurangi emisi atau mencapai zero net emission pada 2060.

Lalu, sejauh apa peran MIND ID yang merupakan holding lima perusahaan tambang, yakni PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), dan PT Timah Tbk. ini dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik?

Advertisement

Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID, Dany Amrul Ichdan, menjelaskan MIND ID melalui PT Industri Battery Corporation (IBC) masuk dalam ekosistem pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Mereka memproduksi baterai sendiri.

Dengan demikian, IBC bisa memaksimalkan hilirisasi pemanfaatan aluminium dan nikel di Indonesia. Dany menyampaikan hal itu saat Focus Group Discussion (FGD) bersama media di Kota Solo yang mengangkat tema Refleksi Industri Pertambangan untuk Indonesia yang Lebih Baik, di Teakyard Resto Solo, Kamis (8/12/2022).

Advertisement

Dengan demikian, IBC bisa memaksimalkan hilirisasi pemanfaatan aluminium dan nikel di Indonesia. Dany menyampaikan hal itu saat Focus Group Discussion (FGD) bersama media di Kota Solo yang mengangkat tema Refleksi Industri Pertambangan untuk Indonesia yang Lebih Baik, di Teakyard Resto Solo, Kamis (8/12/2022).

Pada kesempatan itu Dany membagian roadmap pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Dimulai pada tahun 2021-2023, IBC fokus pada pengembangan prototype baterai untuk motor listrik. Kemudian pada 2027 ekspansi kapasitas produksi baterai EV. Hingga pada 2030 IBC sudah harus menguasai teknologi baterai.

Baca Juga : MIND ID: Solo Layak Jadi Kota Pengembangan Riset Teknologi Industri Tambang

Advertisement

“Untuk EV Ecosystem, Kementerian BUMN mendorong pengembangan bisnis ekosistem Electric Vehicle melalui tiga langkah strategis, yaitu penyiapan bahan baku untuk industri baterai EV, menjadikan Indonesia sebagai pusat manufaktur EV, dan investasi secara massif untuk Stasiun Pengisian Daya [PLN],” kata Erick.

Fokus Pembentukan Holding BUMN

Lebih lanjut untuk pengembangan EV Ecosystem ini, lanjut Menteri BUMN, akan aktif dilaksanakan oleh Indonesia Battery Corporation (IBC), group usaha Mind ID.

Diberitakan sebelumnya, dalam FGD tersebut MIND ID juga memaparkan mandat lain yang menjadi fokus pembentukan holding. Fokus yang dimaksud berupa penguasaan cadangan mineral, pengembangan hilirisasi, dan pencapaian zero net emission (emisi karbon 0%) pada 2060.

Advertisement

Baca Juga : Industri Nikel Tumbuh Positif, Antam Naikkan Target Produksi

Terkait penguasaan cadangan mineral, MIND ID merupakan holding yang memiliki peran dan kotribusi cukup besar dalam industri pertambangan nasional. Misalnya, sebagai produsen tembaga terbesar di Asia Tenggara ini MIND ID memberikan kontribusi hingga 78%.

Berikutnya, sebagai produsen emas terbesar di Asia, MIND ID berkontribusi 27%. Begitu pula untuk minerba lainnya.

Advertisement

Untuk batu bara, MIND ID berkontribusi sekitar 9% dari produksi nasional yang merupakan terbesar ke-5 di Asia Tenggara. Lalu, sebagai produsen timah terbesar di dunia, MIND ID berkontribusi hingga 97%.

Satu lagi, MIND ID juga memiliki kontribusi hingga 27% untuk produksi nikel nasional yang tercatat menjadi terbesar ke-3 di Asia Tenggara.

Emisi Karbon 0%

Baca Juga : PT Antam (ANTM) Sediakan Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik

Terkait target zero net emission (emisi karbon 0%) pada 2060, MIND ID memiliki sejumlah skenario. Hingga 2030, ada beberapa peta jalan untuk mencapai pengurangan emisi karbon hingga 20%.

Peta jalan itu di antaranya peningkatan penggunaan gas bumi sebesar 40%-50% mulai tahun 2021 hingga 2030. Selain itu juga fokus pada pemanfaatan pembangkit listrik dengan sumber energi terbarukan atau ramah lingkungan.

Masih seputar target mengurangi emosi karbon, Dany juga menyinggung tentang green energy. Salah satu kontribusi terbesar untuk pengembangan green energy ada pada reforestasi.

Penghijauan kembali atau reforestasi ini memiliki kontribusi yang signifikan untuk menuju net zero emisi. Hingga 2021, MIND ID sudah merealisasikan program reforestasi ini di 17.267 hektare (ha) dari total area tambang MIND ID.

“Reforestasi ini adalah instrument terbanyak dan terbaik untuk menyerap karbon, sehingga kontribusinya sangat besar untuk menurunkan emisi karbon. Dari 17.267 hektare lahan yang kami reforestasi, diperkirakan sudah bisa menyerap 195.000 nilai karbon,” pungkas Dany.

Baca Juga : Tinjau Smelter Baru PT Timah, Jokowi Tunjukkan Keseriusan Hilirisasi Industri

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif