Bisnis
Minggu, 2 Juli 2023 - 15:02 WIB

Bebas Visa Dongkrak Kunjungan Wisman ASEAN ke Candi Borobudur

Newswire  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah biksu memimpin ritual pradaksina berjalan mengelilingi candi saat doa pagi Waisak di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (4/6/2023). Doa pagi menyambut Tri Suci Waisak 2567 BE/2023. diikuti oleh seratusan umat Buddha dengan permohonan untuk perdamaian dunia dan kebaikan bagi semua makhluk. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/tom.

Solopos.com, MAGELANG–Kunjungan wisatawan dari negara-negara ASEAN ke Candi Borobudur masih tetap tertinggi di antara kawasan lainnya. Kemudian disusul para pelancong dari Eropa, terutama dari Eropa Barat yakni Jerman, Belanda, Spanyol, dan Prancis.

Terkait hal itu, General Manager Unit Borobudur PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko (TWC), Jamaludin Mawardi, mengatakan potensi wisatawan dari ASEAN berkunjung ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, masih cukup tinggi,

Advertisement

“Apalagi didukung dengan kebijakan pemerintah, wisatawan ASEAN bisa masuk Indonesia bebas visa,” katanya di Magelang, Minggu (2/7/2023), dilansir Antara. Menurutnya, wisatawan ASEAN cukup punya paspor untuk bisa datang ke Indonesia dalam beberapa hari, setelah itu pulang lagi ke negara mereka.

“Jadi sangat mudah untuk perjalanan, tidak usah mengurus visa,” tambah Jamaludin. Dikatakan olehnya, jika dihubungkan dengan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, negara-negara kawasan Asia yang di dalamnya termasuk ASEAN tetap menjadi target kunjungan wisatawan ke Indonesia.

Advertisement

“Jadi sangat mudah untuk perjalanan, tidak usah mengurus visa,” tambah Jamaludin. Dikatakan olehnya, jika dihubungkan dengan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, negara-negara kawasan Asia yang di dalamnya termasuk ASEAN tetap menjadi target kunjungan wisatawan ke Indonesia.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan kawasan yang menjadi target market kunjungan ke Candi Borobudur selain ASEAN adalah wisatawan dari kawasan Asia Pasifik , Eropa, Timur Tengah, dan kawasan Asia Barat.

Menurut Jamaludin, selama ini wisatawan dari negara-negara ASEAN terutama Malaysia dan Singapura masih mendominasi kunjungan wisatawan ke Borobudur.

Advertisement

“Kunjungan wisatawan dari negara-negara itu cukup tinggi karena ada penerbangan langsung dari negara tersebut ke Yogyakarta. Hal ini menjadi faktor yang menentukan,” bebernya.

Ia berharap nantinya pemerintah menggarap secara serius soal pilgrim terutama bagi negara-negara yang basis penduduknya beragama Buddha tentu kunjungan wisatawan mancanegara ke Borobudur akan lebih meningkat. Pilgrim adalah orang yang bepergian mengunjungi tempat suci suatu agama atau dengan tujuan untuk beribadah.

“Pemerintah sudah menetapkan Candi Borobudur sebagai destinasi spiritual, khususnya umat Buddha. Ini nanti akan relevan selama pintu itu dibuka, market-nya besar ada di kawasan ASEAN,” katanya.

Advertisement

Mengutip dataindonesia.id, untuk ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah sendiri, wisatawan nusantara (wisnus) dikenai tarif masuk sebesar Rp50.000. Sedangkan, wisatawan mancanegara harus membayar senilai US$25 atau Rp366.890 (kurs Rp14.675/US$).

Dengan tarif tersebut, jumlah pengunjung Candi Borobudur meningkat pada 2022. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Magelang, jumlah wisnus yang berkunjung ke Candi Borobudur sebanyak 1,44 juta orang pada 2022. Angkanya melesat 241,26% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 422.930 orang.

Sedangkan jumlah wisman yang berwisata ke Candi Borobudur sebanyak 53.936 orang pada tahun lalu. Jumlah itu meroket 7.902,37% dibandingkan pada 2021 yang hanya sebanyak 674 orang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif