SOLOPOS.COM - Sebentar lagi, terdapat bahan bakar minyak (BBM) yang tidak akan dijual lagi mulai 2023. (Ilustrasi/Solopos Dok)

Solopos.com, SOLO — Warga Solo berharap harga BBM Subsidi tetap murah meskipun ada rencana alih subsidi dari BBM Pertalite ke BBM Pertamax Green RON 92.

Salah satu yang kurang sepakat dengan penggantian bahan bakar tersebut yakni warga Solo yang bekerja sebagai kurir paket harian, Gilang.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Gilang setiap harinya bekerja menggunakan kendaraan roda dua dengan bahan bakar Pertalite. Menurutnya, penggantian bahan bakar yang disertai dengan kenaikan harga bakal berdampak besar baginya.

“Kalau volume paket naik, pakai Pertamax enggak begitu terasa, tetapi kalau volume paket turun ya susah,” ujar Gilang saat dihubungi Solopos.com, Kamis (31/8/2023).

Tak hanya soal harga, penggantian Pertalite juga kurang cocok karena tak semua kendaraan bisa beroperasi dengan Pertamax Green 92.

Warga Solo lainnya, Gigih Pratama, merasa pengalihan subsidi dari Pertalite ke Pertamax Green RON 92 belum terlalu diperlukan.

Menurutnya ada beberapa kendaraan yang tak cocok dengan Pertamax Green RON 92 yang memiliki nilai oktan 92.

“Ada beberapa kendaraan yang tidak cocok dengan nilai oktan 92, contohnya Kijang Innova tahun 2006, BMW 318i, dan Mitsubishi Lancer EVO 4 yang mobilnya Sarah Si Doel itu,” ujar Gigih saat ditemui Solopos.com, Kamis.

Selain itu, Pertalite menurutnya juga hanya cocok untuk jenis mobil tertentu yang dikeluarkan pada 2010 ke bawah.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengkaji penghapusan produk bahan bakar minyak (BBM) dengan oktan paling rendah RON 90 atau Pertalite pada tahun depan.

Kebijakan itu seiring dengan komitmen perusahaan migas pelat merah tersebut untuk menekan gas buang dari bahan bakar kendaraan.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan perseroan bakal menaikkan angka oktan dari Pertalite saat ini menjadi RON 92 lewat pencampuran dengan etanol 7 persen (E7) mulai tahun depan.

Hasil bauran bensin dengan kandungan 7 persen turunan tetes tebu itu nantinya bakal menghasilkan produk baru, Pertamax Green 92.

“Ini kita lanjutkan sesuai dengan rencana Program Langit Biru tahap dua, di mana BBM subsidi kita naikkan dari RON 90 ke RON 92. Karena aturan KLHK itu menyatakan oktan number yang boleh dijual di Indonesia itu minimal 91,” kata Nicke saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII di DPR, Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Namun, Nicke menyatakan kajian yang dinamakan Program Langit Biru Tahap 2 tersebut masih dilakukan secara internal dan belum diputuskan.

Pertamina nantinya hanya akan menjual tiga produk bahan bakar minyak (BBM) yakni Pertamax 92, Pertamax 95 hasil campuran etanol 8 persen serta Pertamax Turbo. Dua produk bensin yang disebut pertama akan jadi lini bahan bakar hijau dari Pertamina mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya