SOLOPOS.COM - PT Nathin bekerja sama dengan tenaga kesehatan (naskes) dan pengusaha herbal turut serta dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia. (istimewa)

Solopos.com, SOLO – Setiap orang pasti menginginkan hidupnya selalu sehat. Sebagian orang menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan tubuhnya dengan mengonsumsi vitamin, suplemen hingga herbal.

Indonesia  adalah surganya herbal. Mengutip hasil penelitian dari pakar IPB University, teridentifikasi 1.845 spesies tanaman herbal yang bisa dijadikan obat.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Peneliti Pusat Studi Biofarmaka Tropika (TropBRC) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, Rudi Heryanto, MSi, mengatakan Indonesia memiliki hutan tropis seluas 143 juta hektare, yang menjadi rumah bagi 80 persen tanaman obat di dunia.

“Diperkirakan ada sekitar 25.000 tanaman sampai 30.000 tanaman yang berpotensi dijadikan sebagai tanaman obat,” kata Rudy pada webinar yang diadakan TropBRC, seperti dilansir laman resmi IPB University, ipb.ac.id, 22 Juli 2020.

Kebutuhan masyarakat akan herbal dalam meningkatkan kualitas kesehatan terus meningkat. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, dalam lamam resminya, agro.kemenperin.go.id, menyebutkan ada peningkatan permintaan masyarakat terhadap barang-barang yang berkaitan dengan kesehatan, mulai dari jamu modern, suplemen kesehatan, aromaterapi, dan rempah-rempah.

Potensi dari sumber daya alam Indonesia untuk obat herbal dapat dioptimalkan sesegera mungkin untuk menjawab permintaan pasar yang baru dan melakukan proses produksi sesuai dengan standar kesehatan yang digunakan saat ini. Oleh sebab itu, produsen akan melakukan proses produksi sesuai aturan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB).

Memang harus diakui bahwa cara kerja obat herbal untuk meningkatkan kualitas kesehatan terkesan lebih lama daripada cara kerja obat kimia yang banyak beredar di pasaran. Dalam penyembuhannya, obat herbal harus diminum rutin, karena cara kerja herbal adalah dengan memperbaiki metabolisme tubuh.

Obat herbal telah diproduksi oleh berbagai perusahaan, salah satunya PT. Nathin (Naturafit Thibbunnabawi Internasional). Berdiri sejak tahun 2007, PT Nathin bekerja sama dengan tenaga kesehatan (naskes) dan pengusaha herbal turut serta dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia. Founder PT. Nathin, Dwi Sartono, mengatakan perusahaannya telah memproduksi obat herbal berstandar ISO, halal, dan memenuhi standar BPOM.

“Kami optimis dengan adanya peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap obat herbal pada beberapa tahun ini, maka 3 tahun hingga 5 tahun ke depan, industri herbal akan menikmati masa kejayaannya,” kata Dwi Sartono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya