SOLOPOS.COM - Ilustrasi bisnis thrifting. (Dok Solopos).

Solopos.com, SOLO — Presiden Komisaris PT Sritex, Iwan Setiawan Lukminto, tidak menutup mata terkait banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran yang dilakukan oleh industri tekstil.

Ia menilai, hal ini terjadi karena industri tekstil yang terus tertekan dengan adanya barang-barang impor yang masuk ke Indonesia.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Dalam diskusi Beyond The Limits yang dipandu oleh Presiden Direktur Solopos Media Group, Arief Budisusilo, bertajuk Bos Tekstil Buka Suara Soal Tiktok Shop dan Fenomena Impor Liar, Kamis (5/10/2023), Iwan menekankan gempuran barang impor bukan hanya menyerang industri tekstil tapi juga industri lain seperti sepatu dan mainan.

“Sebagai manufacturing, kami juga bertanggungjawab kepada society kan pegawainya banyak, akibat turunnya produksi lebih dari 50 persen dampaknya pasti ke tenaga kerja. Sebenarnya PHK skalanya saat ini sudah besar sekali, belum yang tidak meneruskan kontrak dan yang mengambil jaminan di BPJS. Ini menandakan situasi yang tidak baik-baik saja, bukan hanya di tekstil tapi di mainan sampai sepatu,” ucapnya.

Barang-barang impor yang masuk menurut Iwan juga mematikan UMKM dan ritel. Menariknya, Iwan juga mengatakan, barang-barang tersebut sudah masuk ke Indonesia terlebih dahulu sebelum dipesan melalui ecommerce.

“UMKM-nya mati, retail konvensional juga mati, sekarang barang dijual online katanya impor, tapi sampainya bisa cepat sekali karena memang barangnya sudah di Indonesia. Kembali lagi ini masalah regulasi, bagaimana ribuan kontainer masuk ke Indonesia kok bisa enggak ketahuan. Narkoba satu gram saja bisa ketemu, ini berkontainer kok enggak bisa dicekel ya,” ujarnya.

Iwan juga mengatakan, saat ini banyak orang asing yang bisa membuka pasar di Indonesia. Menurut Iwan, ini menunjukkan betapa longgarnya regulasi di Indonesia.

“Jadi ada orang asing buka lapak di pasar-pasar barangnya impor, ini orang asing jualan di pasar, hebat kan? Kami identifikasi di lapangan adanya orang asing barangnya sudah ada di tempat juga. Kedua melalui pameran, sebentar lagi ada pameran tekstil sekaligus jualan secara langsung, kalau satu-dua oke lah tapi kalau ribuan bagaimana,” ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya