SOLOPOS.COM - Sunaryo, peternak ayam petelur asal Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, Sunaryo, memberi pakan ayam, Selasa (29/9/2020). (Solopos-Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, JAKARTA – Harga pakan jagung yang masih terlampau tinggi jauh di atas harga acuan pembelian (HAP) yang ditetapkan pemerintah dikeluhkan peternak ayam petelur.

Wakil Sekretaris Jenderal Perhimpunan Insan Perunggasan (Pinsar) Samhadi menyebut, harga jagung pakan di peternak saat ini pada kisaran Rp5.600-Rp6.000 per kilogram (kg). Padahal, berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 5 Tahun 2022, HAP jagung pipil kering untuk pakan di tingkat konsumen ditetapkan sebesar Rp5.000 per kg.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“Padahal lagi banyak panen [jagung], harusnya harga di Rp4.500-Rp5.000 per kilogram,” ujar Samhadi kepada Solopos.com, Jumat (30/6/2023). Samhadi mengaku bahwa Pinsar telah menyampaikan kekhawatiran peternak ihwal masalah pasokan dan harga jagung kepada Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Para peternak memproyeksikan bakal ada kelangkaan jagung pada akhir tahun imbas dari fenomena El Nino. Peternak pun memprediksi harga jagung akan menyentuh Rp7.000 per kilogram pada akhir tahun ini.

Prediksi harga jagung tersebut dikhawatirkan akan mengerek biaya produksi para peternak lebih tinggi. “Ditakutkan seperti itu, otomatis HPP akan naik lebih tinggi dan itu peternak berisiko mengalami kerugian,” tutur Samhadi.

Kendati masalah jagung menjadi momok bagi peternak, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengaku ogah mendatangkan jagung impor untuk pakan ke dalam negeri. Di sisi lain, Arief tak menampik adanya kenaikan harga jagung pakan melampaui HAP. Arief yang merupakan mantan Dirut Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) itu pun membeberkan saat ini harga jagung pakan sudah naik di atas Rp6.000 per kg.

Adapun, sebagai upaya stabilisasi harga, Badan Pangan Nasional mengklaim terus melakukan distribusi jagung dari sentra produksi ke wilayah yang membutuhkan. Sebagai contoh, mendistribusikan jagung dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) ke Kendal, Jawa Tengah dan Blitar, Jawa Timur.

“Kita bertahan tidak impor jagung pakan untuk menjaga harga baik di tingkat petani,” kata Arief, Jumat (30/6/2023). Menyitir data Panel Harga Pangan Nasional per 30 Juni 2023, rata-rata harga jagung pakan di tingkat peternak sebesar Rp6.280 per kilogram atau turun 0,94 persen dibandingkan harga pada 1 Juni 2023 sebesar Rp6.340 per kilogram.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Peternak Khawatir Harga Jagung Pakan Makin Menggila, Bapanas Ogah Impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya