Bisnis
Selasa, 28 Februari 2023 - 19:48 WIB

Banyak Warga Solo Pilih Beli Mobil Bekas, Ini Alasannya

Gigih Windar Pratama  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jual beli mobil bekas. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Penjualan mobil baru di Solo sedang lesu pada Februari ini. Penurunan penjualan bahkan cukup drastis dibandingkan Januari.

Namun, faktor penurunan penjualan mobil baru ini masih belum diketahui.Hal itu dikarenakan pada Januari, angka penjualan mobil baru justru sedang bagus.

Advertisement

Berbanding terbalik, penjualan mobil bekas justru konsisten dan bahkan ada kenaikan pada Februari dibandingkan pada Januari 2023.

Peningkatan yang dirasakan penjual mobil bekas didominasi oleh penjualan mobil sedan hatchback dan Low Cost Green Car (LCGC).

Advertisement

Peningkatan yang dirasakan penjual mobil bekas didominasi oleh penjualan mobil sedan hatchback dan Low Cost Green Car (LCGC).

Solopos.com mencoba bertanya mengenai alasan warga Solo memilih untuk membeli mobil bekas dibandingkan mobil baru.

Bagi mereka yang membeli mobil bekas, harga murah dengan kualitas yang tidak jauh berbeda dengan mobil baru menjadi alasan utamanya.

Advertisement

Menurutnya, harga mobil bekas jauh lebih terjangkau dan jika dijual kembali harga jualnya tidak jauh berbeda dengan harga beli.

“Kalau saya lebih pilih mobil bekas, baru beli awal bulan ini Honda Brio tahun 2021, saya beli bekas karena kalau misalnya dijual lagi enggak begitu rugi dan ada kemungkinan untuk dapat untung. Harga mobil baru juga belum terjangkau, bayangkan dengan model dan tahun yang sama bedanya bisa sampai Rp25 juta,” ucapnya.

Selain itu menurut Dafi, secara kualitas dari barang yang didapatkan juga tidak jauh berbeda. Tetapi, hal tersebut juga tidak lepas dari ketelitian untuk memilih mobil bekas yang diinginkan.

Advertisement

“Tapi memang kalau mau beli mobil bekas harus teliti, kadang tampilannya mulus, tapi begitu dicek dalamannya ternyata pernah nabrak atau mesinnya bermasalah. Yang paling sering itu pernah tabrakan terus diperbaiki atau bahkan di custom biar enggak kelihatan,” jelasnya.

Alasan membeli mobil bekas dibandingkan mobil baru diungkapkan juga oleh Akmal Ghozali, warga Laweyan ini mengaku, baru membeli mobil Toyota Veloz bekas tahun lalu. Ia mendapatkan harga jauh lebih murah dibandingkan membeli merk yang sama dengan kondisi baru.

“Saya dapat Toyota Veloz tahun 2022 seri Q itu harganya Rp260 juta, sedangkan kalau beli yang versi barunya bisa sampai Rp310 juta. Perbedaan harganya memang cukup jauh kalau mobil bekas dan baru, meskipun memang bagaimanapun, kalau mobil baru minusnya enggak ada, tergantung kompromi kalau mobil bekas,” jelasnya.

Advertisement

Menurut pria yang bekerja sebagai karyawan swasta ini, hal yang tidak bisa dimiliki mobil bekas dibandingkan mobil baru adalah eksklusifitas dan kenyamanan berkendara yang jauh lebih baik dibandingkan mobil bekas.

“Kalau nyaman, tentu paling nyaman mobil baru mau bagaimanapun, mobil baru itu kesannya eksklusif dan enggak ada minusnya karena merupakan barang baru. Kalau mobil bekas harus kompromi karena sekecil apapun tetap ada minusnya,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif