SOLOPOS.COM - Pedagang buah melayani pembeli di Pasar Gede Solo, Rabu (21/12/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO – Kepala Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, menanggapi banyaknya pedagang di Pasar Gede, Surodiroprajan, Jebres, yang masih enggan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam bertransaksi.

Ia menilai, perlu adanya penggalakan kembali kampanye transaksi nontunai termasuk penggunaan QRIS. “Artinya memang perlu kita galakkan pembudayaan QRIS, ketika pandemi orang contactless dan QRIS jadi pilihan, ketika normal orang balik ke budaya lama dengan uang tunai,” ujarnya, Jumat (14/7/2023).

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Ia juga mengatakan, pentingnya digitalisasi keuangan terutama untuk bertransaksi. Nugroho menilai, meskipun pedagang dan pembeli suka bersosialisasi, namun transaksi nontunai harus tetap digalakkan. “Manusia itu memang wajar mau bersosialisasi tapi yang perlu ditekankan digitalisasi itu penting, lebih baik bersiap dibanding tertinggal,” ulasnya.

Sedangkan menurut para pedagang Pasar Gede, membayar secara tunai selain lebih jelas dan lebih mudah pembukuannya, bisa mendekatkan hubungan antara penjual dan pembeli. Selain itu, mereka juga mengatakan beberapa kode QRIS mereka lepas atau hilang.

Salah satu pedagang di Pasae Gede, Handayani, 51, saat ditemui Solopos.com mengatakan sudah tidak lagi menggunakan QRIS untuk berjualan. Ia menjelaskan, kode QRIS nya sudah hilang sejak awal tahun ini dan belum mendapatkan yang baru.

“Saya tempel di deket gerobak terus kayaknya lepas dan akhirnya tersapu, sampai sekarang belum minta lagi, jadi semua transaksi sekarang tunai pakainya,” ulasnya, Kamis (13/7/2023).

Ia melanjutkan, para pelanggannya tidak keberatan bertransaksi tanpa QRIS. Handayani menjelaskan, bertransaksi secara tunai justru menguntungkannya karena bisa bercengkrama dengan para pembeli sekaligus membuat penjualannya naik.

“Karena enggak pakai QRIS jadi pembeli dan saya bisa ngobrol dulu habis belanja, terus mereka beli lagi, jadi penjualan saya naik. Kalau pakai QRIS orang cinderung beli langsung pulang, jadi enggak ada waktu buat ngobrol. Enggak semua pembeli juga punya Mobile Banking untuk bertransaksi secara nontunai,” ulasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya