SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pinjaman Online (Solopos)

Solopos.com, SOLO–Banyaknya mahasiswa di Kota Solo yang terjerat pinjaman online (pinjol) menunjukkan rendahnya literasi finansial. Selain itu, menunjukkan mahasisawa sulit mengendalikan kebiasaan yang konsumtif.

Hal itu diungkapkan anggota Universitas Sebelas Maret (UNS) Fintech Center, Taufiq Arifin, kepada Solopos.com pada Minggu (15/1/2023).

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Maraknya mahasiswa yang menggunakan pinjol sebenarnya menunjukkan bahwa tingkat financial literacy kita yang lebih rendah daripada financial inclusion. Gap ini yang kemudian menjadi penyebab banyaknya masyarakat Indonesia yang masih bermasalah dalam menggunakan berbagai macam produk keuangan,” kata Taufiq. 

Selain minimnya literasi finansial, perilaku konsumtif mahasiswa yang disebabkan faktor fear of missing out (fomo) juga menjadi penyebab banyaknya mahasiswa terjebak pinjol.

“Mahasiswa sebagai representasi masyarakat berpendidikan nyatanya tidak mencerminkan financial literacy yang lebih baik. Gaya hidup hedonisme dan fomo menjadi penyebab utama mahasiswa terjebak pinjol,” ulas Taufiq.

Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS ini berharap para mahasiswa melakukan evaluasi diri dan membedakan  kebutuhan dan keinginan.

“Dua permasalahan ini yang membuat mahasiswa tidak bisa melakukan evaluasi diri terhadap kemampuannya melunasi pinjaman. Prinsip 5C [character, capacity, collateral, capital, dan condition] tidak bisa sepenuhnya dipenuhi ketika pinjol memberikan pinjaman kepada mahasiswa. Mahasiswa sendirilah yang seharusnya bisa menilai diri sendiri apakah memang layak mengajukan pinjaman,” ujar Taufiq.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan laporan statitsik Fintech Lending periode November 2022 pada 3 Januari 2023. Dalam laporan tersebut, generasi Z dan milenial mendominasi kredit macet pinjol Fintech Lending.

Angka kredit macet dengan tunggakan di atas 90 hari yang debiturnya berusia 19-34 tahun mencapai Rp766,40 miliar atau 53.9% dari total kredit macet Fintech Lending. Sementara itu, debitur berusia di bawah 19 tahun mencatatkan kredit macet sebesar Rp1,71 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya