SOLOPOS.COM - Ilustrasi THR Natal (Istimewa/Freepik).

Solopos.com, JAKARTA – Pencairan tunjangan hari raya (THR) biasa menjadi topik yang sering dibicarakan menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Namun, THR juga cair menjelang Hari Raya Natal. Berikut adalah aturan terkait pemberian THR Natal.

THR jelang Lebaran biasa diterima buruh atau karyawan yang beragama Islam. Sementara THR jelang Natal biasa diterima buruh atau karyawan yang beragama Kristen atau Katolik.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Aturan terkait THR Natal 2022 diatur dalam Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) No. M/1/HK.04/IV/2022 Tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2022 bagi buruh di perusahaan. Dalam SE yang dicermati Solopos.com, Jumat (23/12/2022), pemberian THR Natal bagi buruh merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan buruh serta keluarga dalam merayakan Hari Raya Keagamaan.

Pemberian THR Natal merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan atau pengusaha kepada buruh. Berdasarkan SE tersebut, berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian THR Natal.

Baca Juga: Deretan Film Klasik Ini Bikin Suasana Liburan Natal Semakin Asyik

Aturan Pemberian THR Natal 2022

  • THR Natal 2022 diberikan kepada buruh atau pekerja yang mempunyai masa kerja satu bulan secara terus menerus atau lebih.
  • THR Natal juga diberikan kepada buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan perusahaan berdasarkan perjanjian kerja dengan waktu tidak menentu.

Sementara aturan terkait perhitungan besaran THR Natal 2022 sebagai berikut.

  • Bagi buruh atau pekerja yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih diberikan setara satu bulan upah.
  • Buruh yang mempunyai masa kerja satu bulan secara terus menerus namun kurang dari 12 bulan, diberikan secara proporsional dengan perhitungan > masa kerja dibagi 12 dikali satubulan upah.

Baca Juga: Tak Dibatasi, Jemaat Misa Natal di Solo Tidak Perlu Scan Barcode PeduliLindungi

Sementara aturan THR Natal bagi buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja hari lepas sebagai berikut.

  • Buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, upah satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.
  • Buruh yang mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima setiap bulan dalam masa kerja.

Sedangkan aturan THR Natal bagi buruh yang upahnya ditetapkan berdasarkan satuan hasil, maka upah satu bulan dihitung berdasarkan upah rata-rata 12 bulan terakhir sebelum Hari Raya Keagamaan.

Perusahaan juga bisa menetapkan besaran THR 2022 karyawan dalam perjanjian kerja bersama, peraturan perusahaan atau kebiasaan yang telah dilakukan. Bila nilai THR lebih besar dari nilai THR keagamaan sebagaimana ketentuan di atas, maka THR yang dibayarkan kepada buruh sesuai dengan perjanjian kerja bersama, peraturan perusahaan atau kebiasaan yang telah dilakukan.

Baca Juga: Tips Santap Camilan Natal agar Gula Darah Aman

Demikian informasi terkait aturan pemberian THR Natal pada 2022. Semoga informasi ini bermanfaat untuk pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya