Bisnis
Selasa, 4 April 2023 - 15:17 WIB

Banyak Destinasi Baru, Turis Asing Menginap di Hotel Solo hingga 2 Hari Lebih

R Bony Eko Wicaksono  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kamar hotel Loa Living Solo Baru. (Istimewa).

Solopos.com, SOLO – Lama tinggal di hotel Solo atau length of stay turis asing ternyata lebih lama dibanding wisatawan domestik.

Rata-rata length of stay turis asing mencapai 2,63 hari sedangkan wisatawan domestik masih di bawah dua hari, tepatnya 1,38 hari.

Advertisement

Munculnya destinasi wisata baru di Kota Solo memberikan efek besar bagi bisnis perhotelan yang menjadi sektor penopang pariwisata.

Belum lagi, agenda wisata dan budaya serta sederet event berlabel internasional yang menyedot massa dari luar Soloraya. Mereka bakal menginap selama beberapa hari di Kota Bengawan.

Advertisement

Belum lagi, agenda wisata dan budaya serta sederet event berlabel internasional yang menyedot massa dari luar Soloraya. Mereka bakal menginap selama beberapa hari di Kota Bengawan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, rata-rata lama menginap wisatawan asing di hotel pada Februari mencapai 2,63 hari.

Pada periode ini, lama menginap wisatawan asing mengalami kenaikan 0,27 dibanding Januari, yakni 2,36 hari. Sedangkan, rata-rata lama menginap di hotel wisatawan domestik pada Februari mencapai 1,38 hari,  atau naik 0,03 dibanding Januari, yakni 1,35 hari.

Advertisement

Totok menyebut length of stay turis asing terlama pada hotel bintang empat dan lima, yakni 2,82 hari. Disusul hotel bintang tiga mencapai 2,00 hari, bintang dua 1,55 hari, dan nihil di hotel bintang satu.

Sedangkan, length of stay wisatawan domestik terlama juga pada hotel bintang empat dan lima, yakni 1,58 hari. Kemudian, hotel bintang tiga 1,30 hari, bintang 2 mencapai 1,19 hari, dan bintang satu mencapai 1,20 hari.

“Kenaikan okupansi hotel berbanding lurus dengan lenght of stay baik turis asing dan wisatawan domestik. Namun, yang paling signifikan tercermin pada length of stay turis asing dibanding domestik,” ujar dia.

Advertisement

Sementara itu, Ketua BPC Perhimpunan Hotel dan Restoral Indonesia (PHRI) Solo, Abdullah Soewarno mengatakan kenaikan okupansi dan length of stay dipengaruhi banyaknya event atau kegiatan yang digelar di Solo.

Event tersebut menyedot warga dari daerah lain untuk berkunjung dan menginap di Kota Bengawan.

Bahkan, ada warga negara asing (WNA) yang menginap di hotel di Solo untuk mengikuti event atau kegiatan tersebut.

Advertisement

“Kami berharap destinasi wisata baru bakal meningkatkan okupansi dan menambah length of stay hotel. Sehingga, sektor pariwisata di Solo terus bergerak dan berkontribusi positif bagi perekonomian daerah,” ujar dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif