SOLOPOS.COM - KB Bukopin menyampaikan perubahan nama dan logo, sebagai salah satu langkah strategis yang dilakukan Perseroan dalam rangkaian proses transformasi yang dimulai sejak September 2020. (istimewa)

Solopos.com, JAKARTA–PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) meraih pendanaan dari Internatinal Finance Corporation (IFC) senilai US$300 juta atau setara Rp4,4 triliun.

Dana ini nantinya digunakan perseroan untuk ekspansi bisnis berwawasan lingkungan.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Berdasarkan keterangan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), penyaluran pinjaman tersebut terjadi dalam dua langkah.

Pertama, IFC memberikan langsung US$60 juta atau 20% dari total pinjaman kepada Bank KB Bukopin pada 31 Mei 2022.

Kedua, sisa pinjaman atau US$240 juta diberikan IFC kepada induk usaha KB Bukopin, yaitu Kookmin Bank Co. Ltd (KBHQ) yang kemudian meminjamkannya pada Kookmin Bank Co. Ltd. Singapore Branch (KBSG).

Baca Juga: Bidik Nasabah Milenial, KB Bukopin Pilih Aespa Jadi Brand Ambassador

Selanjutnya, KBSG menyalurkan seluruh sisa pinjaman kepada Bank KB Bukopin yang terealisasi pada 10 Juni 2022.

Alhasil, KB Bukopin meraih total pinjaman US$300 juta dengan waktu 3 tahun, dan bunga pinjaman berbasis kuotasi INDOGB 3 tahun plus margin 140 basis poin, yang bersifat bersih atau tanpa ada jaminan.

Direktur Bank KB Bukopin Helmi Fakhrudin mengatakan pinjaman luar negeri tersebut akan digunakan untuk pendanaan ekspansi bisnis perseroan, khususnya penyaluran kredit berwawasan lingkungan.

“Tujuan utama dari pinjaman IFC dan KBSG yakni pendanaan dalam kredit yang berwawasan lingkungan sejalan dengan program yang sedang gencar digaungkan terkait keuangan berkelanjutan,” ujar Helmi dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (14/6/2022).

Dia menambahkan dalam penyaluran pendanaan, emiten bank berkode saham BBKP ini akan menghindari sektor-sektor yang dapat menimbulkan kerugian bagi lingkungan.

Baca Juga: 1.400 Karyawan Bank KB Bukopin Kompak Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

Selain itu, perseroan akan menyalurkan pembiayaan kepada debitur yang memiliki fokus pada lingkungan.

Perseroan memproyeksikan bahwa pinjaman luar negeri dari IFC dan KBSG cukup profitable dengan kontribusi margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) sebesar 2,89%.

Hal ini berdasarkan kalkulasi serta asumsi penyaluran kredit dan suku bunga. Di sisi lain, KB Bukopin juga tengah berupaya menekan kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) sehingga sejajar dengan bank-bank lain di Indonesia dalam kurun waktu 3 tahun.

Chief Financial Officer KB Bukopin Seng Hyup Shin mengatakan dibandingkan bank-bank konvensional lainnya, rasio NPL perseroan dinilai masih terlampau tinggi.

Hingga kuartal I/2022, NPL gross perseroan mencapai 11,76% dan net 4,95%.

Baca Juga: Menuju 10 Bank Terbesar Indonesia, KB Bukopin Siapkan Strategi Ini

“Salah satu strategi yang kami lakukan saat ini kami sedang melakukan uji tuntas [due diligence] dengan mitra-mitra dan setelah uji tuntas akan kami lakukan konsolidasi terkait langkah-langkah untuk menekan bad loan,” kata eksekutif KB Bukopin tersebut pada akhir Mei 2022.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Bank KB Bukopin (BBKP) Dapat Pinjaman Dana Rp4,4 Triliun dari IFC

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya