Bisnis
Kamis, 1 Juni 2023 - 15:45 WIB

Bangkitnya Sektor Pariwisata di Solo, Jadwal Penerbangan Perlu Ditambah

Galih Aprilia Wibowo  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat (freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Para pelaku atau stakeholders sektor pariwisata menilai perlu adanya penambahan jadwal penerbangan ke Kota Solo. Hal ini selaras dengan bangkitnya destinasi wisata di Kota Bengawan.

Salah satunya diungkapkan oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo, Ferry Septha Indrianto. Ia menguraikan perlu adanya koordinasi yang yang harus dilakukan para stakeholders atau pelaku sektor pariwisata di Solo.

Advertisement

Ia menjelaskan pada kurun waktu lima tahun terakhir, tepatnya pada 2018 kedatangan wisatawan ke Kota Solo mencapai empat juta orang.

“Lalu 2019 [ada] lima juta, kemudian ada pandemi Covid-19, 2020 sehingga anjlok. Dan sekarang posisinya masih di sekitar dua juta orang [kedatangan wisatawan],” tambah Ferry, dalam talk show bertajuk bertajuk Peran Komunitas Otomotif dan Peningkatan Industri Pariwisata Solo, di The Sunan Hotel Solo, pada Rabu (30/5/2023).

Advertisement

“Lalu 2019 [ada] lima juta, kemudian ada pandemi Covid-19, 2020 sehingga anjlok. Dan sekarang posisinya masih di sekitar dua juta orang [kedatangan wisatawan],” tambah Ferry, dalam talk show bertajuk bertajuk Peran Komunitas Otomotif dan Peningkatan Industri Pariwisata Solo, di The Sunan Hotel Solo, pada Rabu (30/5/2023).

Ia menjelaskan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) ini bisa menjadi pertimbangan mereka bersama-sama dengan Pemkot Solo. Selain itu, pada tingkat penghunian kamar atau okupansi dari 2018 hingga 2022 masih belum kembali pada 2019, yang rata-rata sebanyak 60%.

“Untuk lenght of stay kita masih stagnan di satu setengah hari sejak 2018 hingga sekarang. Pada 2022 beda sedikit dengan 2019, artinya kita sudah mulai membaik. Tapi kita perlu booster, perlu gerakan bersama-sama,” ujar Ferry.

Advertisement

“Akses menuju solo dan ke luar solo yang semakin baru, titik keruwetan sudah mulai diurus, artinya ini nanti akan menciptakan bangkitan baru di solo. Kemudian didorong juga Islamic Center juga ada, nanti wisata religi juga akan difokuskan oleh Mas Wali. Lalu ruang-ruang kreatif yang baru seperti Lokananta itu sudah dipermak dan rencananya akan di-launching,” papar Ferry.

Ferry menilai, Solo yang saat ini menjadi kota budaya dan kota perdagangan akan bertransformasi kota ekonomi kreatif serta adanya potensi wisata religi.

Ia menjelaskan ada enam faktor yang memengaruhi pengembangan pariwisata di Solo, meliputi infrastruktur, aksesbilitas, atraksi wisata, akomodasi dan fasilitas, sumber daya manusia (SDM) pariwisata, serta promosi wisata.

Advertisement

Menurutnya keenam faktor ini sangat penting dibangun. Semua faktor ini menurutnya ditangkap oleh Pemkot Solo untuk dikembangkan dan dibangun secara masif.

“Masalah jadwal penerbangan juga sama. Jadi saya sudah bicara ke perhubungan, kalau bisa jadwal penerbangan tambah. Tapi enggak bisa hanya Kadin yang ngomong, kalau bisa semua ngomong. Percuma sudah terbangun tapi jadwal penerbangan terbatas,” ujar Ferry.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Solo, Retno Wulandari mengatakan hal senada. Perlu rekomendasi penambahan jalur penerbangan. Ia menjelaskan aspek-aspek dalam pariwisata meliputi, akses, amenitas, dan atraksi.

Advertisement

“Menurut saya yang mungkin kita rekomendasikan adalah penerbangan tadi. Jalur penerbangan juga berpengaruh pada jumlah penerbangan wisatawan,” terang Retno.

Selain itu pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta membuat akses antara dua wilayah ini semakin borderless. Ia juga menilai Kota Solo sudah berubah, seiring banyaknya destinasi wisata yang dikembangkan dan direvitalisasi. Misalnya Masjid Sheikh Zayed, Lokananta, dan Balekambang.

“Jadi pertanyaan ke Solo mau kemana?  sudah terjawab. Sepanjang Lokananta, Balekambang, Pasar Mebel, Solo Technopark, Masjid Sheikh Zayed, museum, sampai ke Solo Safari itu satu putaran itu akan menjadi tempat-tempat yang sangat bisa ditawarkan,” kata Retno.

Upaya BPPD Solo salah satunya adalah membangun sinergi dan promosi sektor pariwisata. Retno menilai perlu ada kesadaran kolektif dan masyarakat yang berperspektif pariwisata.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif