Bisnis
Senin, 6 Desember 2021 - 13:56 WIB

Bali dan Labuhan Bajo Jadi Pilihan Menginap Penonton MotoGP Mandalika

Harian Noris Saputra  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sirkuit Mandalika di Lombok, NTB. (liputan6.com)

Solopos.com, MATARAM — Masih terbatasnya akomodasi hotel di Nusa Tenggara Barat (NTB) bisa menjadikan Bali dan Labuhan Bajo sebagai alternatif tempat menginap para tamu MotoGP 2022.

Jumlah akomodasi di NTB yang masih terbatas diprediksi tidak akan mampu menampung 200.000 penonton saat balap MotoGP berlangsung. Jumlah hotel bintang di NTB menurut terhitung hanya 90 hotel dan hotel non bintang 1.150 hotel. Hotel bintang tersebar di Mandalika, Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, dan Lombok Timur.

Advertisement

Kepala Perwakilan BI NTB Heru Saptaji menjelaskan perlu sinergi dengan Bali dan NTT untuk memenuhi keterbatasan akomodasi yang ada di NTB.

“Setelah kami asesmen jumlah hotel di NTB memang tidak memenuhi, jadi perlu sinergi dengan Bali dan NTT sebagai alternatif tempat tamu menginap,” jelas Heru pada Senin (6/12/2021) seperti dilansir Bisnis.com.

Advertisement

“Setelah kami asesmen jumlah hotel di NTB memang tidak memenuhi, jadi perlu sinergi dengan Bali dan NTT sebagai alternatif tempat tamu menginap,” jelas Heru pada Senin (6/12/2021) seperti dilansir Bisnis.com.

Baca Juga: Semeru Erupsi, Operasional Kereta Api di Jawa Timur Berjalan Normal

Pembangunan hotel yang masih terbatas dan membutuhkan waktu yang lama, membuat sinergi antar daerah tetangga menjadi jalan terbaik untuk melayani tamu MotoGP.

Advertisement

Saat World Superbike pada November lalu yang ditonton oleh 20.000 orang, hotel dan home stay di Mandalika, Mataram dan sekitarnya penuh dengan rata-rata okupansi 95 persen.

Banyak tamu yang kesulitan mencari hotel di wilayah tersebut. Hanya saja, hotel di Gili Terawangan tidak mendapat dampak dari World Superbike, dengan animo MotoGP yang tinggi, hotel di Gili Terawangan diprediksi akan terisi.

Baca Juga: Tugas Melanjutkan Transformasi Bagi Dirut Baru PLN Darmawan Prasodjo

Advertisement

Selain jumlah akomodasi yang terbatas, melonjaknya harga kamar dan transportasi menjadi masalah saat World Superbike. Pemprov NTB berencana menentukan batas atas harga akomodasi saat MotoGP.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron hadi menjelaskan pemerintah akan segera menentukan standarisasi harga hotel.

“Pemerintah akan segera menentukan standarisasi untuk harga hotel,” jelasnya melalui keterangan tertulis.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif