SOLOPOS.COM - Dawet menjadi salah satu usaha kuliner yang cukup diminati di pasar online. (Solopos.com/Kurniawan).

Solopos.com, SOLO — Tingginya minat belanja online pada sektor makanan atau kuliner di Solo tak dibarengi dengan ketersediaan jasa pesan antar yang sesuai dengan kebutuhan para pelaku usaha kuliner.

Mengingat, beberapa fresh food membutuhkan treatment khusus saat pengirimannya karena tak bisa tahan lama.  Hal itu membuat para pelaku usaha makanan di Solo bingung memenuhi pesanan.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Sejauh ini hanya ada satu jasa pengiriman yang bisa memenuhi kebutuhan pengusaha kuliner, yakni Paxel.

Paxel memiliki beberapa jenis layanan pengiriman seperti sameday dengan jaminan sehari sampai, serta nextday atau sampai pada esok hari.

Namun, jangkauan pengiriman Paxel dengan tagline #PaketSehariSampai masih terbatas. Dikutip dari situs resmi mereka yakni paxel.co, jangkauan pengiriman baru sampai Jawa, Bali, Sulawesi, dan Sumatera.

Pemilik Authentic Es Dawet Bayat Cemani, Agung Tyas Prasetya, Selasa (23/5/2023), mengatakan banyaknya pesanan dari luar kota yang tidak terjangkau jasa pengiriman khusus makanan ini jadi kendala memperluas pasar baru.

Agung menjual es dawet yang harus segera sampai di tangan konsumen. Sejauh ini ia hanya memakai layanan Paxel, namun belum semua wilayah terkaver.

Sementara, kalau mau pindah jasa pengiriman, Agung menilai jasa pengiriman lain belum menyediakan kecepatan dan treatment produk sesuai yang dia inginkan.

Agung pernah mencoba menggunakan jasa pengiriman Joglosemar karena menawarkan jasa sehari sampai. Kala itu ia mengirimkan dawet ke Yogyakarta dan Semarang.

Namun kekurangan dari Joglosemar yakni harus pick up produk secara mandiri. Serta harus menunggu tiga hingga empat jam baru produk akan dikirimkan.

“Paxel frozen itu pakai treatment-nya frozen. Kalau untuk frozen food mereka ada freezer juga. Kalau untuk minuman ada showcase setiap transit. Pengiriman juga pakai truk boks pendingin,” papar Agung saat dihubungi Solopos.com Selasa (23/5/2023).

Sayangnya, tujuan pengiriman Paxel masih terbatas. Oleh sebab itu, ia tak bisa memenuhi semua pesanan karena belum ada layanan Paxel di beberapa wilayah tujuan.

Agung mengaku pernah mengirimkan es dawet hingga Jember, Jawa Timur, Jakarta, Semarang, dan wilayah Pulau Jawa lainnya menggunakan Paxel.

Harga produknya memang otomatis menjadi lebih mahal, namun ia mengaku hal itu tak jadi masalah.

Misalnya untuk es dawet fiber creme biasanya ia jual Rp7.000/botol, ketika dikirim secara online harganya menjadi Rp10.000/botol sudah termasuk ongkos kirim.

Melalui pasar offline ataupun online, Agung mengaku mampu menjual ribuan botol tiap bulannya.

Dalam sepekan paling tidak ia melakukan dua hingga tiga kali pengiriman. Sekali mengirim, ia mampu menjual 15 hingga 20 botol kecil dan 20 botol besar.

Karena memasarkan produk di luar kota, ia hanya menjual es dawet fiber creme yang tahan lima hari di dalam chiller atau pendingin. Ia tidak berani menjual es dawet santan karena tingkat ketahanan produk yang relatif lebih cepat basi.

Pemilik Pinapao Bakpao Karakter, Erfina, juga mengalami kendala serupa. Ia biasa menjual bakpao siap makan. Namun, untuk menjangkau pasar luar Kota Solo, ia membuat inovasi dengan bakpao karakter frozen. 

Erfina selama ini juga memilih menggunakan layanan Paxel untuk mengirimkan produk di wilayah Pulau Jawa.

Sebelumnya, ia pernah mendapatkan pesanan bakpao dari Kalimantan. Namun tidak mampu dipenuhi karena belum terkaver jasa pengiriman yang ada di Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya