Bisnis
Kamis, 21 September 2023 - 06:28 WIB

Bahlil Minta Pasokan Gas untuk Kebutuhan Domestik Jadi Prioritas

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat wawancara dengan Bisnis Indonesia di Jakarta, Selasa (25/10/2022). (Bisnis/Himawan L Nugraha)

Solopos.com, BADUNG — Para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) diminta memprioritaskan pasokan migas, khususnya gas untuk memenuhi kebutuhan domestik terlebih dahulu.

“Tanya dulu pada teman-teman industri domestik, prioritaskan mereka agar pengelolaan sumber daya alam migas memiliki nilai tambah di dalam negeri,” kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat menjadi pembicara kunci pada International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali, Rabu (20/9/2023).

Advertisement

Adapun, sektor hulu migas bakal menjadi motor penting untuk menopang program pemerintah menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan gross domestic product (GDP) tertinggi di dunia.

Untuk mencapai target tersebut, Kementerian Investasi memproyeksikan Indonesia membutuhkan investasi sekitar 545 miliar dolar AS, dimana sekitar 10 persen di antaranya akan ditopang oleh sektor migas.

Advertisement

Untuk mencapai target tersebut, Kementerian Investasi memproyeksikan Indonesia membutuhkan investasi sekitar 545 miliar dolar AS, dimana sekitar 10 persen di antaranya akan ditopang oleh sektor migas.

“Jadi dalam hitungan saya, sektor migas membutuhkan investasi sekitar US$68,1 miliar hingga 2040,” ungkap Bahlil.

Di tahun-tahun mendatang, industri hulu migas tidak hanya dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dan transportasi. Pengembangan lapangan gas misalnya, akan memiliki peran kunci untuk pengembangan industri petrokimia.

Advertisement

“Ada pengembangan pabrik pupuk dan blue ammonia di Fakfak dan Bintuni,” kata Bahlil.

Sementara, sebagai pengelola kegiatan usaha hulu migas, SKK Migas juga telah mengusahakan pengutamaan kebutuhan gas domestik.

SKK Migas mencatat volume gas yang diekspor dikurangi secara bertahap sehingga pada 2012 pasokan gas domestik telah lebih tinggi daripada ekspor.

Advertisement

Pada 2022, rata-rata volume gas yang disalurkan untuk kebutuhan domestik telah mencapai 67 persen dari total penyaluran gas, sementara volume gas yang diekspor sekitar 33 persen.

Gas yang disalurkan untuk dalam negeri sebagian besar digunakan untuk mendukung pengadaan energi listrik, kemudian digunakan untuk industri pupuk, industri petrokimia, dan industri lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bahlil juga menggarisbawahi bahwa industri hulu migas di Tanah Air bisa berpotensi besar menjadi kunci utama dalam perekonomian di daerah.

Advertisement

Oleh karena itu, Kementerian Investasi juga meminta para KKKS untuk berkolaborasi dengan pengusaha daerah dan mendukung usaha pembinaan pengusaha daerah sehingga masyarakat daerah juga bisa merasakan manfaat keberadaan cadangan migas di wilayahnya.

“Kami harus kolaborasi dengan pengusaha nasional, teman-teman di daerah, UMKM daerah. Jangan hanya membawa kontraktor dari Jakarta. Bina teman-teman daerah yang memenuhi syarat. Jangan menjadikan mereka hanya sebagai penonton. Bina lah pengusaha di sekitar daerah operasi agar memiliki persyaratan yang dapat ikut mengerjakan proyek,” ucap Bahlil.

Industri hulu migas, kata dia, akan menjadi prioritas untuk dijaga iklim investasinya karena sektor migas memiliki kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“Untuk investasi, kami tetap dorong butuh kontribusi, postur di pertumbuhan ekonomi didorong sampai 35 persen. Konsumsi kita tekan sehingga keseimbangan pertumbuhan ekonomi berkualitas,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif