SOLOPOS.COM - Ilustrasi digital banking. (freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) melanda sejumlah perusahaan di industri teknologi, seperti  PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) hingga Ruangguru.

Manajemen GOTO dalam keterangannya Jumat (18/11/2022), menyampaikan telah melakukan PHK terhadap 1.300 karyawan atau setara 12 persen dari total karyawan yang dimiliki.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Pemangkasan ini menggarisbawahi upaya perseroan untuk memotong biaya operasional jelang pengumuman rapor kuartal III/2022 pada 21 November 2022. Sementara itu, perusahaan rintisan atau startup edutech Ruangguru juga mengumumkan adanya PHK terhadap ratusan karyawannya.

“Keputusan sulit ini diambil karena situasi pasar global yang memburuk secara drastis,” ujar kepada Bisnis, Jumat (18/11/2022).

Baca Juga: idEA Sebut PHK Besar-Besaran GOTO Masih Wajar

Belum lama ini Shopee Indonesia mengungkapkan telah memangkas atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sejumlah karyawan sebagai bagian dari langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan.

Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira menjelaskan Shopee Indonesia harus melepas sejumlah karyawannya. Keputusan tersebut merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh, setelah melakukan penyesuaian melalui beberapa perubahan kebijakan bisnis.

“Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit,” katanya dalam keterangan resmi Senin (19/9/2022).

Lantas bagaimana dengan nasib bank digital?

Di tengah tekanan makro ekonomi yang cukup berat, bank digital di Indonesia tercatat tidak melakukan pemutusan kerja. PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB), misalnya, justru tengah melakukan rekrutmen untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM).

“Kami sendiri justru lagi rekrut banyak orang. Mungkin bisa dilihat dari Linkedin resmi kami, yang masih mencari beberapa posisi kosong,” ujar Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan saat ditemui di Jakarta, baru-baru ini.

Baca Juga: Tak Hanya GOTO, Ratusan Karyawan Ruangguru Juga Terkena PHK

Dia mengatakan bahwa selain untuk memenuhi kebutuhan SDM, penambahan karyawan juga dilakukan untuk menjaga kantor cabang yang dimiliki oleh emiten berkode saham BBYB ini. Tercatat perseroan masih memiliki sekitar 9 kantor cabang.

“Kami masih maintain beberapa cabang, ada sekitar 8 atau 9 cabang yang istilahnya kami tidak mengurangi karyawan justru beberapa kalau kami perlu upgrade, kami tambah orang,” tuturnya.

Sementara itu, terkait dengan ketidakpastian ekonomi tahun depan, Tjandra meyakini bahwa proyeksi bisnis ke depan masih akan tetap berada dalam zona positif dengan berbagai rencana korporasi dan inovasi yang dilakukan.

Baca Juga: Elon Musk Larang Karyawan Twitter WFH dan Wajib Bekerja 40 Jam per Pekan

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) Ajeng Putri Hapsari mengatakan perseoran akan memperkuat sinergi dengan ekosistem guna menghadapi tantangan tahun depan.

Menurutnya, fokus utama Bank Raya yakni pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkesinambungan. Hal tersebut juga dilakukan untuk mewujudkan misi Bank Raya sebagai digital attacker induknya, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Bank digital berkode emiten AGRO itu juga akan terus menjajaki potensi kerja sama strategis dengan ekosistem teknologi finansial (fintech) hingga pekerja informal, serta mengembangkan produk dan layanan untuk memberikan proposisi nilai yang kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya