Bisnis
Rabu, 9 Agustus 2023 - 13:39 WIB

Backlog Perumahan Capai 12,1 Juta, Presiden Dorong REI Manfaatkan Peluang

Brand Content  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta persatuan perusahaan Real Estate Indonesia (REI) dapat memanfaatkan peluang kesenjangan kepemilikan perumahan rakyat atau backlog yang mencapai 12,1 juta.

“Kebutuhan kita masih sangat besar, backlog kepemilikan perumahan kita masih 12,1 juta. Ini adalah sebuah opportunity, sebuah peluang, sebuah peluang yang bisa dikerjakan seluruh anggota REI,” kata Presiden Jokowi saat menghadiri Munas REI ke XVII Tahun 2023 di Jakarta, Rabu (9/8/2023).

Advertisement

Menurut Presiden, peluang untuk menyediakan rumah bagi rakyat sangat besar karena pertumbuhan kepala keluarga (KK) baru mencapai 700.000-800.000 KK per tahun.

Kepala Negara menilai bahwa industri real estate, properti dan konstruksi di Indonesia termasuk industri yang tangguh, tahan banting dan kompetitif di tengah perlambatan ekonomi global.

Advertisement

Kepala Negara menilai bahwa industri real estate, properti dan konstruksi di Indonesia termasuk industri yang tangguh, tahan banting dan kompetitif di tengah perlambatan ekonomi global.

Industri ini juga memiliki efek multiganda hingga ke 185 subsektor, mulai dari bahan material, furnitur dan interior, elektronik hingga industri jasa dapat turut bergerak.

“Semuanya industri tersangkut di situ, semen, batu bata, besi, cat, semuanya, kalau industri properti dan real estate bergerak. Furnitur, interior, lampu, kasur, bantal pasti laku karena banyak rumah-rumah baru,” kata Presiden.

Advertisement

Penyerapan tenaga kerja dari industri properti, real estate dan konstruksi juga mencapai 13-19 juta orang per tahunnya .

Oleh sebab itu, Presiden mengapresiasi industri properti dalam negeri yang bisa bertahan setelah dampak pandemi Covid-19, maupun perlambatan ekonomi global.

Presiden juga meminta perusahaan pengembang rumah dan properti yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) untuk memerhatikan dampak sosial dan lingkungan sekitar saat membangun perumahan.

Advertisement

Presiden meminta jangan sampai terjadi keringnya sumber air dan menimbulkan banjir di kawasan perkampungan setelah membangun perumahan.

“Perhatikan dampak sosial dan lingkungan. Ini penting. Jangan sampai membangun kawasan perumahan, banyak kampung di dekatnya air sumurnya kering, kampungnya jadi banjir. Sampahnya juga tolong disiapkan di kawasan-kawasan perumahan,” kata Jokowi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif