SOLOPOS.COM - Tangkapan layar pesan WA berisi link undangan nikah digital yang digunakan untuk pencurian data nasabah. (Istimewa/BRI)

Solopos.com, JAKARTA – Belakangan muncul modus baru pembobolan rekening. Pelaku mengirim aplikasi berkedok undangan pernikahan untuk menguras isi rekening nasabah perbankan.

Kisah pembobolan rekening dengan modus pengiriman undangan digital itu disampaikan melalui video di akun Youtube Mr Bert yang diunggah, Jumat (27/1/2023). Dalam sebuah video itu, Mr Bert menjelaskan modus kejahatan siber perbankan teranyar. Pelaku, katanya, mengirimkan undangan sesuai dengan nama lengkap korban hingga gelar pendidikan.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Apabila korban terpancing dan membuka undangan, pelaku akan dapat mengambil alih ponsel korban dengan bermodal program remote access trojan (RAT) yang telah ditanamkan di dalam apikasi undangan tersebut. Adapun pembobolan rekening dengan skema RAT telah terjadi dalam berbagai kemasan. Sebelumnya sempat viral, pelaku berpura-pura sebagai kurir paket dan mengirimkan foto kepada korban, yang ternyata adalah sebuah aplikasi.

Mr Bert pun mengimbau masyarakat untuk tidak membuka file apapun yang dikirim oleh orang tidak dikenal. Aplikasi yang dikirim terlihat menggunakan format apk. Akan tetapi saat ini telah tersedia pula link yang berbentuk gambar atau format jpg.

“Jadi kamu jangan klik sembarang. Hampir setiap minggu penipuan jenis baru terus keluar,” katanya. Kedok terbaru pembobol rekening lewat HP ini juga tengah menjadi sorotan warganet. Beberapa akun Twitter mengaku mendapatkan modus lain.

Akun @firasadh menceritakan ia dikirim tautan atau link dari diduga pelaku penipuan. Tautan itu diberikan keterangan yang menyebut calon korban yang telah menggunakan foto produk tanpa izin.

Solusi Telanjur Klik

Mr Bert mengatakan bila korban terlanjur klik RAT dalam bentuk undangan atau apapun tampilannya, maka langkah pertama adalah mematikan koneksi internet di ponsel. Perlu diingat langkah ini harus dilakukan dalam kurun waktu tiga menit setelah klik.

Selanjutnya, hapus atau uninstall semua aplikasi mobile banking. Kemudian lakukan factory reset atau format ponsel menjadi setelan pabrik.

Terakhir, lakukan penggantian password mobile banking, pin, hingga kartu ATM. Sebelumnya, konsultan keamanan siber Budi Raharjo mengatakan saat ini kejahatan siber berkembang dengan berbagai kemasan baru. Akan tetapi teknik yang digunakan masih serupa.

“RAT ini bukan barang baru, tapi [RAT] direkayasa sebagai foto yang dikirim kurir paket agar korban mau membukanya itu modus operasi baru,” katanya.

Dia menjelaskan dahulu hal itu dilakukan dengan cara mengirimkan informasi palsu bahwa korban menang undian. Pelaku meminta korban mengisi formulir melalui sebuah alamat URL berisi malware RAT yang dikirim pelaku.

Teknik membujuk korban secara umum tersebut disebut social engineering atau upaya pelaku menipu seseorang untuk melakukan sesuatu. “Dari dulu sudah ada, misal pura-pura mau transfer uang tapi minta nomor pin ATM, kode OTP, dan lain-lain,” katanya. Ada dua teknik yang lazim dipakai, yakni memberikan informasi yang menarik atau menakuti korban.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Awas! Penipuan Berkedok Undangan Nikah, Sekali Klik Isi Rekening Ludes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya