Bisnis
Selasa, 23 Agustus 2022 - 16:47 WIB

Awas! Menkeu Ungkap Anggaran Subsidi Energi Rp502 Triliun akan Habis

Wibi Pangestu Pratama  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati. (Istimewa/Youtube Ministry of Finance Republic Indonesia)

Solopos.com, JAKARTA–Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan anggaran subsidi energi Rp502 triliun pada APBN 2022 segera habis akibat tingginya tingkat konsumsi energi dan harga minyak global yang masih mahal.

Hal tersebut disampaikan oleh Sri Mulyani dalam rapat kerja Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR) dengan Menteri Keuangan, Selasa (23/8/2022).

Advertisement

Dia memaparkan realisasi APBN 2021 dan gambaran pelaksanaan anggaran tahun ini.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa tingginya harga minyak global membuat pemerintah harus menaikkan subsidi energi hingga tiga kali lipat tahun ini, menjadi Rp502 triliun.

Advertisement

Sri Mulyani menjelaskan bahwa tingginya harga minyak global membuat pemerintah harus menaikkan subsidi energi hingga tiga kali lipat tahun ini, menjadi Rp502 triliun.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Perubahan Harga Pertalite Dilakukan dengan Hati-Hati

Sayangnya, dana jumbo itu ternyata tidak cukup untuk menahan harga di tingkat masyarakat.

Advertisement

Meski demikian, dia tidak menjabarkan terkait pernyataannya akan terdapat tambahan anggaran subsidi. Namun, dia menegaskan bahwa anggaran subsidi energi berpotensi tidak mencukupi.

Sri Mulyani memang telah berulang kali meminta PT Pertamina (Persero) untuk mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi, seperti jenis Pertalite.

Baca Juga: Kelemahan Aturan Menghambat Penanggulangan Penyelewengan BBM Bersubsidi

Advertisement

Tingkat konsumsi BBM jenis itu sangat tinggi sehingga subsidi yang harus dikeluarkan pun sangat besar.

Menurut dia, penambahan anggaran subsidi hingga tiga kali lipat tahun ini merupakan konsekuensi dari pilihan pemerintah untuk tidak menyesuaikan harga BBM dan listrik.

“Serta tidak adanya kenaikan harga minyak dari kenaikan BBM yang diatur pemerintah, sementara harga Indonesian Crude Price [ICP] dalam perekonomian global terus mengalami kenaikan,” katanya.

Advertisement

Meskipun begitu, saat ini bergulir isu bahwa akan terdapat penyesuaian harga BBM bersubsidi, seperti yang disampaikan sejumlah pejabat pemerintahan.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia hingga Menteri Koodinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan telah memberikan sinyal kenaikan harga, tetapi hingga saat ini Sri Mulyani belum buka suara soal hal tersebut.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Gawat! Sri Mulyani: Dana Subsidi Energi Rp502 Triliun akan Habis!

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif