Solopos.com, SOLO — Modus begal rekening tengah menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Penipuan dengan memanfaatkan teknologi ini bisa menimpa siapa saja.
Modus penipuan ini bernama social engineering atau disingkat soceng. Cara kerjanya pun sama seperti begal pada umumnya.
Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani
Pelaku begal beraksi dengan cepat mengelabui korban yang dikuras hartanya. Penipuan ini biasanya dilakukan melalui sambungan telepon maupun pesan singkat di aplikasi chatting.
Berdasarkan pengalaman Solopos.com, pelaku begal biasanya mengaku sebagai customer sevice dari suatu bank tempat target memiliki rekening.
Pelaku biasanya menawarkan upgrade menjadi nasabar prioritas. Selain itu, pelaku bisa saja menawarkan produk lain seperti asuransi kepada target tanpa prosedur yang rumit.
Baca juga: Viral! Pulang Ngaji, Perempuan di Jogja Jadi Korban Begal Payudara
Dengan gaya bahasa yang memikat, tak sedikit target yang tertipu hingga akhirnya menyerahkan informasi pribadi seperti nomor kartu kredit, PIN, OTP, dan berbagai data penting laainnya.
Nantinya, data penting itu dimanfaatkan oleh pelaku begal untuk menguras dana di rekening korban dengan mudah.
Oleh sebab itu, Anda harus ekstra hati-hati dalam mengakses apapun dan berkomunikasi dengan siapapun. Jangan sampai Anda memberikan akses kepada penipu untuk mengambil alih rekening dan menguras uang tabungan.