SOLOPOS.COM - Ilustrasi investor memantau pergerakan saham di pasar modal. (freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan akan kembali konsolidasi pada perdagangan Senin (7/8/2023), seiring dengan dirilisnya data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2023 oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 6.821–6.954. Rilis data ekonomi kuartal II/2023 diperkirakan akan memberi indikasi bahwa kondisi perekonomian nasional berada pada posisi stabil.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Selain itu, berlanjutnya rilis data laporan kinerja emiten yang mayoritas memperlihatkan kinerja positif dia perkirakan akan menopang IHSG.

“Dominasi kinerja positif tentunya dapat menopang pola gerak IHSG yang memiliki kecenderungan tertekan di tengah capital inflow yang masih terlihat stabil,” kata dia seperti dilansir Bisnis.

Adapun, saham-saham rekomendasi William untuk perdagangan besok mencakup ICBP, BBNI, TBIG, SMRA, LSIP dan BSDE. Phintraco Sekuritas dalam risetnya menyebutkan IHSG berpotensi konsolidasi dengan kecenderungan melemah di rentang 6.830–6.900.

Secara teknikal, terbentuk pelebaran negatif slope pada MACD, tetapi Stochastic RSI yang oversold mengindikasikan pelemahan terbatas.

Dari dalam negeri, investor akan menantikan rilis data pertumbuhan domestik bruto (PDB) untuk kuartal II/2023. PDB Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 3,72 persen secara kuartalan dari sebelumnya turun 0,92 persen pada kuartal I/2023 dibandingkan dengan kuartal IV/2022.

“Akan tetapi, secara tahunan PDB kuartal II/2023 diproyeksikan melambat 0,10 persen yoy menjadi 4,93 persen yoy. Hal tersebut seiring dengan perlambatan ekonomi beberapa negara mitra dagang Indonesia terutama China,” tulis Tiongkok.

Dari regional, sentimen datang dari hasil pertemuan People’s Bank of China (PBOC) yang mengisyaratkan akan meningkatkan instrumen pendukung pembiayaan obligasi bisnis swasta dan memperkuat pasar keuangan untuk mendukung perkembangannya.

Hal tersebut diyakini meningkatkan kepercayaan pasar di tengah tanda-tanda pertumbuhan yang melambat. Selain kedua sentimen di atas, sejumlah data ekonomi akan dirilis pada pekan ini seperti neraca dagang China untuk Juli 2023 pada 8 Agustus 2023 serta data inflasi Amerika Serikat untuk Juli 2023 pada 9 Agustus 2023.

“Top picks kami di Senin meliputi PTBA, ADRO, BMTR, ENRG, MYOR, SMRA, dan PWON,” tulis Phintraco.

Sebelumnya, IHSG pada Jumat (4/8/2023) ditutup melemah di tengah penguatan bursa saham kawasan Asia.

Melansir Antara, IHSG ditutup melemah 45,24 poin atau 0,66 persen ke posisi 6.6852,84. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,06 poin atau 0,83 persen ke posisi 958,97.

“Sektor properti dan real estate naik 0,98 persen paling kuat naik, sementara di posisi terlemah teknologi turun 1,91 persen, kesehatan turun 1 persen, dan dalam sepekan ini IHSG mengalami penurunan sebesar 0,69 persen,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Pada pekan kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi tahunan Indonesia turun ke level terendah selama 16 bulan di level 3,08 persen pada Juli 2023 dari 3,52 persen pada Juni 2023, atau lebih rendah dibandingkan dengan konsensus pasar sebesar 3,1 persen.

Sementara itu, inflasi inti pada Juli 2023 juga turun ke level terendah selama 16 bulan di level 2,43 persen dari 2,58 persen pada Juni 2023, dan di bawah perkiraan pasar sebesar persen.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG cenderung betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat yaitu dipimpin sektor properti sebesar 0,98 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor energi yang masing-masing meningkat 0,48 persen dan 0,46 persen.

Sedangkan, tujuh sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 1,91 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor teknologi yang masing-masing turun minus 1,00 persen dan 0,64 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu RAFI, UFOE, MPXL, RAAM dan SGER. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni WIDI, RELF, JATI, BEEF dan NICL.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 901.183 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,90 miliar lembar saham senilai Rp7, 87 triliun. Sebanyak 227 saham naik, 281 saham menurun, dan 237 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya