SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabung (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berpeluang berbalik menguat pada perdagangan awal pekan ini, Senin (8/5/2023), di topang oleh sentimen data pertumbuhan ekonomi Indonesia dan sinyal terbaru The Fed soal suku bunga.

Pada penutupan perdagangan pekan lalu, Jumat (5/5), IHSG turun 0,82 persen atau 56,39 poin menjadi 6.787,63. Sepanjang sesi perdagangan, IHSG bergerak pada rentang 6.733,77-6.851,58. Kapitalisasi pasar Bursa parkir di Rp9.656,07 triliun.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Phintraco Sekuritas dalam risetnya menyebutkan IHSG secara teknikal menutup gap ke 6.760 bersamaan dengan pelemahan pada akhir pekan lalu. Pelemahan IHSG sekaligus menjadi indikasi bahwa indeks komposit berada di area oversold.

“Oleh karena itu, investor dapat mencermati peluang buy on support atau speculative buy di atas 6.730 pada Senin ini,” tulis Phintraco. Pergerakan IHSG besok bakal ditopang oleh katalis positif yang berasal dari realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,03 persen year-on-year (yoy) pada kuartal I/2023.

Angka pertumbuhan itu lebih tinggi dari perkiraan di 4,95 persen YoY. Sesuai perkiraan, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 2,44 persen yoy. Kondisi ini diperkirakan berlanjut pada sisa 2023 mengingat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus bertahan di level yang cukup tinggi hingga April 2023.

Dari eksternal, peningkatan unemployment rate di Amerika Serikat pada April 2023 berpotensi menambah tekanan bagi The Fed untuk membatasi kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dalam beberapa FOMC mendatang.

“Pelaku pasar dapat mencermati peluang technical rebound pada BBNI, MDKA, INTP dan PGAS, serta potensi rebound lanjutan pada KLBF, EMTK dan SCMA,” lanjut Phintraco.

Sepanjang pekan perdagangan 2—5 Mei 2023, IHSG melemah 1,85 persen ke posisi 6.787,63 dibandingkan dengan akhir pekan sebelumnya di 6.915,71. Penurunan juga terlihat pada rata-rata volume transaksi harian dari 15,66 miliar saham pada pekan sebelumnya menjadi 15,01 miliar pada 2—5 Mei 2023.

Sepanjang 2023, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp18,17 triliun. Sedangkan pada Jumat (5/5), investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp337,17 miliar.

Senada, Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Maryani memproyeksi IHSG akan menguat pada perdagangan hari ini setelah data ekonomi domestik yang telah dirilis menunjukkan fundamental ekonomi nasional masih tumbuh solid. Data-data tersebut di antaranya adalah PMI Manufaktur Indonesia, PDB Indonesia serta data inflasi April.

“PMI Manufaktur Indonesia yang masih tercatat dalam level ekspansif 52,7. Akselerasi produksi ditopang oleh solidnya permintaan dalam negeri di tengah menurunnya kinerja ekspor akibat potensi perlambatan ekonomi global,” kata Chisty dalam riset mingguan, dikutip Sabtu (6/5/2023).

Secara teknikal, Chisty mengatakan pergerakan IHSG secara jangka pendek breakdown support pada level 6.800. Indikator stochastic terpantau turun, merupakan sinyal bearish continuation. Namun masih tertahan di atas support 6.730.

“IHSG untuk pekan depan diproyeksikan bergerak menguat terbatas di level resistance terdekat, yakni pada level psikologis 6.800 untuk kemudian resistance selanjutnya pada level 6.827,” lanjutnya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya